
Membangun Ruang Digital yang Aman dan Bermartabat
Agama | 2025-05-10 00:40:43Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Dari aktivitas belanja, belajar, hingga berdakwah, semua kini dapat dilakukan secara daring. Namun, semakin luas ruang digital kita, semakin besar pula risiko yang mengintai: penyalahgunaan data pribadi, penipuan daring, ujaran kebencian, bahkan radikalisme siber.
Kompasiana" />
Keamanan Digital: Ikhtiar Melindungi Diri dan Sesama
Dalam Islam, menjaga keamanan dan martabat diri adalah bagian dari tanggung jawab setiap Muslim. Begitu pula di dunia digital. Menggunakan kata sandi yang kuat, tidak membagikan informasi pribadi sembarangan, dan mewaspadai tautan mencurigakan adalah bentuk ikhtiar kita menjaga amanah dari Allah SWT: akal dan data pribadi.
Tak hanya itu, etika digital juga menjadi ujian keimanan. Di media sosial, mudah sekali seseorang menyebarkan berita tanpa verifikasi atau mengomentari sesuatu tanpa adab. Padahal, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Perlunya Regulasi dan Kesadaran Kolektif
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak digital warga negara. Namun, regulasi tidak akan cukup tanpa partisipasi masyarakat.
Literasi digital harus terus ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda dan orang tua yang mulai aktif di dunia maya. Keluarga dan sekolah menjadi benteng utama dalam membentuk karakter digital yang beretika dan bertanggung jawab.
Menjadi Muslim Cerdas di Dunia Digital
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, termasuk di ruang digital. Menyebarkan konten yang menyejukkan, mengedukasi, dan membangun persatuan adalah salah satu bentuk dakwah di era modern. Dunia maya harus menjadi ladang amal, bukan sumber dosa.
Penutup
Keamanan dan regulasi digital bukan semata urusan teknis, tapi juga mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual kita. Mari bersama-sama membangun ruang digital yang aman, beradab, dan diridhai Allah SWT. Karena di balik setiap klik dan unggahan, ada tanggung jawab besar yang akan kita pertanggungjawabkan kelak.
Anugrah Restu Abizar (Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.