Seri 3 Hybrid Learning. Model-model Pembelajaran Hybrid
Eduaksi | 2022-02-19 17:17:10Setelah pada seri sebelumnya pada tagar #HLsolusi kita membahas tentang seberapa urgennya pembelajaran hybrid kita lakukan sebagai opsi dalam pembelajaran kedepan. Pada bahasan ini akan kita urai bagaimana cara implementasinya.
Tahapan berikutnya yang begitu juga pentingnya adalah menyiapkan model pembelajarannya, pada fase ini diperlukan untuk para guru dalam menerapkannya di pembelajaran. Pada lingkungan belajar (pada halaman sebelumnya) model ini masuk pada point ke empat.
John Spencer mengusulkan ada lima model pembelajaran hybrid yang bisa digunakan pada pembelajaran, lima ini sebenarnya melihat konteks kebutuhan dan kekuatan yang dimiliki sebagai kekhasan sekolah masing-masing. Seperti terjabar dalam table berikut
Model Pembelajaran Hybrid menurut John Spencer
Pada model ini guru berada di kelas dan siswa (PTM) ada di ruangan yang sama dengan guru. Di tempat lain, siswa berada di rumah (PJJ) terhubung dengan koneksi internet dengan moda Synchronous (berada pada waktu yang sama, namun beda tempat)
Kata kunci dari model ini adalah
(pertama) walapun siswa (PTM) berada pada tempat yang sama dengan guru, mereka tetap menggunakan device (tablet atau laptop) yang terhubung dengan koneksi internet, sehingga siswa yang berada di kelas dengan yang berada di rumah dapat berinteraksi secara langsung, menggunakan aplikasi video conference yang disepakati. Dua tempat ini terhubung internet, guru memberikan instruksi dari kelas, siswa yang berada di rumah (PTM) dapat menyimak dan mengikuti pembelajaran.
(kedua) dalam implementasinya, sekolah menggunakan Learning management system (LMS) contoh : Google Classroom, Edmodo, Moodle dll untuk pengelolaan pembelajaran daringnya.
Model ini cocok digunakan untuk sekolah yang sebagian siswa nya dibatasi tidak bisa datang sama sekali ke sekolah dengan berbagai alasan (orang tua tidak berkenan atau tempat yang jauh dari sisi geografis).
Bagaimana contoh implementasi model pertama ini ?. Berikut diberikan bagaimana implementasinya. Nomor bertanda kurung merupakan urutan agar lebih mudah dibaca.
Pada model diatas, siswa PJJ dan PTM pada dasarnya diberikan kesempatan yang sama untuk belajar dengan topik yang sama, yang berbeda hanya pada proses deliverynya. Pembelajaran di kelas dapat ditransfer ke siswa PJJ, begitu juga disesi berbeda, PJJ dan PTM dapat melakukannya secara masing-masing.
Selanjutnya, kita akan buat bagaimana jika pembelajaran dilandaskan dari project.
Amati Langkah-langkah berikut
Tabel diatas merupakan salah satu contoh jika akan melakukan pembelajaran dengan pendekatan project, jika dilakukan dengan efektif, model project based learning ini akan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan problem solving dimana selaras dengan pembelajaran HOTS dan abad 21.
Kata kunci dari model ini adalah
(pertama) Siswa (PTM) berada pada tempat yang sama dengan guru, mereka tetap menggunakan device (tablet atau laptop) yang terhubung dengan koneksi internet, sehingga siswa yang berada di kelas dengan yang berada di rumah dapat berinteraksi secara langsung, menggunakan aplikasi video conference yang disepakati. Dua tempat ini terhubung internet, guru memberikan instruksi dari kelas, siswa yang berada di rumah (PTM) dapat menyimak dan mengikuti pembelajaran.
(kedua) Konsep penting model ini sebenarnya adalah menyediakan track yang berbeda antara PJJ dan PTM. Sehingga mengandaikan mereka seolah-olah memiliki dua kelas yang terpisah. Siswa dibuat kelompok versi PJJ, dan kelompok versi PTM, masing-masing versi saling terpisah satu sama lain.
(ketiga) Dalam implementasinya, sekolah menggunakan Learning management system (LMS) contoh : Google Classroom, Edmodo, Moodle dll untuk pengelolaan pembelajaran daringnya.
(keempat) Perhatian guru pada mode ini memungkinkan untuk berganti/bertukar dibatasi pada hari pertemuan.
Selanjutnya bagaimana penerapan pada mode ini ?. berikut merupakan contoh implementasinya.
Kata kunci dari model ini adalah
(pertama) Model ini diperuntukkan untuk sekolah atau kelas yang memungkinkan untuk penyelenggaraan Tatap Muka secara terbatas, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya ada sesi tatap muka dan jarak jauh pada masing-masing kelompok.
(kedua) Siswa dibagi menjadi dua kelompok grup besar (flipped) tiga grup pada (rotation), masing-masing memiliki penjadwalan online PJJ dan PTM secara bergiliran
(ketiga) Pada pertemuan online digunakan untuk pendalaman materi bagi siswa : membaca, telaah, resume, quiz, tugas dan pendalaman lainnya. Sedangkan pada tatap muka digunakan untuk konfirmasi dan klarifikasi materi.
(keempat) Perhatian guru pada mode ini memungkinkan untuk berganti/bertukar dibatasi pada hari pertemuan.
Pada model ini, perhatian guru berada pada dua waktu yang berbeda, saat PJJ siswa diberikan orientasi terhadap materi yang akan dipelajari, sumber dan bahan yang sudah disiapkan dan dapat diakses pada LMS, sehingga siswa dapat membaca, telaah, mendalami dan mengerjakan komponen tes yang telah disiapkan oleh guru. Kemudian pada saat PTM, tugas guru adalah melakukan konfirmasi dan klarifikasi, pada saaat PTM inilah saatnya para siswa bertanya tentang banyak hal yang telah dipelajari secara mandiri. Pada saat PTM, dalam rangka mengecek pemahaman siswa, guru juga dapat memberikan penugasan untuk praktek atau project.
Gambar umum penerapan Flipped
Tahapan yang dilakukan
Saat belajar dari rumah (PJJ) :
Contoh penjadwalan pada Split A/B Model (Flipped )
Kata kunci dari model ini adalah
(pertama) Model ini diperuntukkan untuk sekolah atau kelas yang memungkinkan untuk penyelenggaraan Tatap Muka secara terbatas, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya ada sesi tatap muka dan jarak jauh pada masing-masing kelompok.
(kedua) Siswa dibagi menjadi dua kelompok grup besar (flipped) tiga grup pada (rotation), masing-masing memiliki penjadwalan online PJJ dan PTM secara bergiliran
(ketiga) Pada pertemuan online digunakan untuk pendalaman materi bagi siswa : membaca, telaah, resume, quiz, tugas dan pendalaman lainnya. Sedangkan pada tatap muka digunakan untuk konfirmasi dan klarifikasi materi.
(keempat) Perhatian guru pada mode ini memungkinkan untuk berganti/bertukar dibatasi pada hari pertemuan.
Berikut merupakan contoh penjadwalannya, bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah
Bagaimana guru menyiapkannya ?, berikut merupakan contoh scenario ditiap station yang terjabarkan pada instruksi dan arahan per grupnya.
Semoga semakin menggambarkan tentang implementasi hybrid di kelas-kelas pembelajaran Anda nantinya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.