
Keteladanan dalam Kepemimpinan Prof. KH. Nasaruddin Umar : Sikap Pemaaf yang Membangun Harmoni
Agama | 2025-03-30 11:36:44
SAMARINDA,-Memaafkan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kepemimpinan yang matang. Hal ini kembali ditunjukkan oleh Menteri Agama RI, Prof. KH. Nasaruddin Umar, dalam merespons dinamika yang berkembang di masyarakat. Sikapnya yang memaafkan para demonstran yang sempat menyebarkan tuduhan tidak berdasar mencerminkan nilai-nilai luhur kepemimpinan Islam yang menekankan keadilan, kebijaksanaan, dan kasih sayang.
Menteri Agama RI, Prof. KH. Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk mengedepankan dialog dalam menyikapi perbedaan. "Dalam Islam, sikap pemaaf bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk kebesaran hati yang mampu meredam konflik dan membangun harmoni di tengah masyarakat. Seorang pemimpin harus menunjukkan keteladanan dalam menghadapi ujian, termasuk menghadapi kritik dan tuduhan yang tidak berdasar," ungkapnya.
Sikap ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan tokoh pendidikan Islam. Salah satunya datang dari Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag yang menilai bahwa tindakan tersebut bukan hanya mencerminkan karakter teladan dari sosok kepemimpinan yang kuat, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi masyarakat luas, terutama generasi muda dan para akademisi di lingkungan perguruan tinggi Islam.
Prof. Zurqoni menyampaikan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya, tetapi harus dilakukan secara bijaksana dan berdasarkan fakta yang benar. "Demonstrasi yang tidak berdasar serta sebaran foto dan video dengan narasi penuh kebencian jelas tidak tepat. Amanah yang diemban oleh Menteri Agama dan juga termasuk yang kami emban adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan baik," katanya.
Menurut Prof. Zurqoni, kejadian ini menjadi momentum penting bagi dunia akademik dan masyarakat untuk semakin mengedepankan nilai-nilai dialog dan klarifikasi sebelum mempercayai suatu informasi. Ia berharap bahwa keteladanan yang telah ditunjukkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam menghadapi perbedaan secara lebih dewasa dan beradab.
"Kita patut meneladani sikap ini. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk bersikap sabar dan lapang dada. Seorang pemimpin harus merespons kritik dan tuduhan dengan sikap yang bijak dan penuh keikhlasan," lanjutnya.
Prof. Zurqoni berharap kepemimpinan keteladanan sebagaimana ditunjukan Menteri Agama RI, Prof. KH. Nasaruddin Umar semakin memperkuat persatuan umat dan makin mencerminkan bahwa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.#
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook