Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bung Patani

Patani: Negeri yang Hilang

Sejarah | 2025-02-17 17:29:49

PATANI, Negeri yang dilupakan oleh sejarah Nusantara dan alam Melayu. Jejaknya sudah jarang dikenali bahkan Patani dulunya, menjadi salah satu sentral pendidikan Islam Nusantara juga memiliki silsilah keturunan yang jelas dari Langkasuka sebagai Empayer terhebat di alam Melayu.

Negeri yang bernama Patani dikenali pada abad-3 setelah pindah pusat pemerintah dari Kota Mahligai ke sebuah pesisir yang bernama Kerisik. pada abad-15 Kerajaan Patani di-ilhamkan menjadi Kesultanan Islam yang dipimpin oleh raja Islam pertama yang bernama Sultan Ismail Syah Zilullah fil Alam.

Kerajaan ini tidak bertahan lama, 1785 Patani ditaklukkan oleh Siam (sekarang Thailand) karena kalah peperangan bertepat pada tanggal 11 November 1785 hingga pada tahun 1902 dihapus sistem sultanan.

Pada tahun 1909, wilayah ini dianeksasi oleh Kerajaan Siam melalui Perjanjian Anglo-Siam dengan Inggris untuk memisahkan Patani dari kerabat melayu sehingga Patani satu-satunya harus menjadi bagian dari wilayah kerajaan Siam hingga sekarang.

Peta Patani: Edukasi Pembelajaran Sejarah untuk menggambarkan teritorial kawasan yang meliputi Patani.

Bentuk aneksasi Siam terhadap Patani bukan sekedar menjadi Patani bagian wilayah kekuasaannya namun berupa upaya mengasimilasi penduduk Melayu agar ditinggalkan sejarah budaya, adat istiadat melayu bahkan agama kepercayaannya.

Reformasi Siam pada tahun 1932 menjadi perubahan besar di pusat maupun di Patani dengan menggunakan sistem otoriter yang membawa misi one nation, one cultural and one religion.

Misi yang di bawa oleh pusat menimbul ketidakpuasan bagi masyarakat Patani, terdapat beberapa kutipan buku sejarah Patani yang menerangkan gerakan perlawanan Patani terhadap ketidakpuasan, ketidakadilan dari kebijakan pemerintah pusat berbagi bentuk perlawanan di antaranya perlawanan para Raja, perlawanan para Ulama juga perlawanan gerakan rakyat.

Gagasan di atas dapat disimpulkan bahwa Patani secara kekuasaan sudah menjadi sejarah silam yang harus dipelajari oleh generasi-generasi penerusnya, namun semangat perjuangan Patani tetap membara dalam jiwa-jiwa muda pembawa aspirasi rakyat untuk mencapai keadilan dan kedamaian yang hakiki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image