Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufiq Sentana

Kisah Alien dan HP Canggihnya

Sastra | 2025-02-02 18:20:39
gambar: by meta.2025

Zhrak, alien Zorvath (planet cahaya,200 tahun dari bumi), yang terkenal akan rasa ingin tahunya yang tak terbatas, duduk di ruang kerjanya yang dipenuhi dengan peralatan aneh dan berkilauan.

Matanya yang besar dan hijau berbinar penuh antisipasi. Di depannya, tergeletak sebuah kotak logam ramping berlabel "Galaxion - Edisi Kosmos". Ia baru saja memesan gawai tercanggih ini, dan penantiannya terasa seperti siklus orbit planet.

"Akhirnya datang juga!" gumam Zhrak, tangannya yang bersisik membuka kotak itu dengan hati-hati. "Kabarnya, gawai ini bisa melakukan segala yang aku inginkan. Mencari informasi tentang Nebula Andromeda? Komunikasi antar galaksi? Bahkan mengendalikan lampu tidur berbentuk bintang kesukaanku?"

Di dalam kotak, terdapat sebuah gelang logam ramping berwarna perak. Zhrak mengangkatnya dengan takjub. "Elegan sekali. Tidak seperti pengendaliku pikiran yang sebesar batu meteor itu."

Dengan gerakan cepat namun hati-hati, Zhrak memasangkan Galaxion di pergelangan tangannya. Gelang itu menyesuaikan ukurannya secara otomatis, pas di kulitnya. Sebuah layar holografik kecil muncul dari permukaan gelang, menampilkan serangkaian ikon dan menu yang berkilauan.

"Wow," bisik Zhrak, matanya membulat. "Antarmukanya sangat intuitif. Bahkan aku yang baru pertama kali melihatnya saja langsung mengerti."

Zhrak menyentuh salah satu ikon, dan layar holografik itu membesar, menampilkan peta bintang 3D yang rumit. "Coba kita cari sistem bintang terdekat Ah, di sana dia, Proxima Centauri. Mari kita lihat informasinya."

"Selamat datang, Zhrak!" sapa suara lembut dari Galaxion. "Informasi tentang Proxima Centauri sedang diunduh. Apakah Anda ingin ringkasan atau data lengkap?"

"Ringkasan dulu, Galaxion," jawab Zhrak. "Nanti baru data lengkapnya. Aku penasaran apakah ada kehidupan di sana."

"Menurut data terbaru, Proxima Centauri memiliki planet ekstrasolar yang berpotensi mendukung kehidupan, Zhrak," jawab Galaxion. "Planet tersebut bernama Proxima Centauri b."

"Menarik sekali!" seru Zhrak. "Nanti aku akan coba kirim pesan ke sana. Siapa tahu ada alien yang mau berteman denganku."

Tiba-tiba, lampu di ruang kerja Zhrak mulai berkedip-kedip. "Lho, ada apa ini?" gumamnya bingung.

"Sepertinya ada interferensi sinyal, Zhrak," kata Galaxion. "Apakah Anda ingin saya coba atasi?"

"Tentu saja, Galaxion. Tolong perbaiki," kata Zhrak.

Dalam sekejap, lampu-lampu itu berhenti berkedip dan kembali menyala normal. "Masalah teratasi, Zhrak," lapor Galaxion. "Semuanya terkendali."

Zhrak tersenyum puas. "Galaxion, kamu memang luar biasa! Denganmu, aku merasa seperti penjelajah angkasa sejati. Petualangan apa lagi yang menantiku, ya?"

"Sebelum Anda memulai petualangan, Zhrak," kata Galaxion, "apakah Anda ingat berapa banyak Zorgon (nama mata uang) yang Anda keluarkan untuk gawai ini?"

Zhrak tertawa. "Hampir saja aku lupa! Galaxion ini lumayan mahal. Aku harus menukar lima unit kriptonit murni (Rp.50 juta) untuk mendapatkannya. Tapi, sebandinglah dengan semua kemampuannya."

Zhrak kemudian melanjutkan penjelajahannya di dunia maya galaksi melalui Galaxion, siap untuk segala kemungkinan yang akan terjadi. Ia tahu, dengan gawai canggih ini, segala mimpi dan rasa ingin tahunya akan terjawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image