
Relaksasi Shalat
Agama | 2025-01-31 09:24:12
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”*
Memperingati peristiwa besar Isra’ Mi’raj yang terjadi lebih dari empat belas abad lalu dapat dijadikan sebagai momentum untuk mentafakuri kembali keutamaan sholat lima waktu yang mulai diwajibkan pada waktu itu.
Sholat adalah ibadah yang dapat memberikan kekuatan dahsyat, stamina spiritual, dan mental yang teguh. Oleh karena itu, Allah Swt memerintahkan kita, walau dalam keadaan sesulit apapun untuk tetap dapat menegakkan sholat serta memohon pertolongan dengan penuh kesabaran.
Dalam momen sakral sholat ini, kita seakan diajak melepaskan dunia sejenak untuk berkomunikasi secara intim dengan Zat Maha Pencipta. Ajang relaksasi yang sangat dahsyat ini dapat menghidupkan radar batin yang cendrung lalai dengan bujuk rayu dan gemerlapnya kehidupan dunia.
Jadi sholat sebenarnya bukanlah semata ritual belaka, akan tetapi merupakan sumber kekuatan Ilahiyah pada setiap jiwa agar mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam sholat, ada saat dimana Allah SWT sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
*“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Rabbnya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.”* *(HR. Muslim)*
Agar relaksasi spiritual sholat selalu berbuah intervensi Allah SWT, maka hendaklah sholat menjadi sebuah kebutuhan utama dalam hidup kita. Sholat harus menjadi prioritas utama dalam jadwal rutinitas keseharian kita.
Semoga Allah SWT menghindarkan kita dari golongan orang-orang yang menyia-nyiakan sholat sebagaimana firmanNYA :
*”Kemudian datanglah sesudah mereka, pengganti yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan tersesat.”*
*(QS. Maryam : 59)*
Sahabat,
Selamat menikmati Jum’at penuh berkah,
Semoga intervensi Allah Yang Maha Baik selalu dapat kita raih melalui sholat yang kita tegakkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook