Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khoirulmasruroh Achmad

Intermittent Fasting, Solusi Diet Sehat!

Gaya Hidup | 2025-01-13 15:44:47

Siapa yang masih asing dengan Intermittent Fasting? IF adalah metode diet yang dilakukan dengan cara mengkonsmsi makanan selama waktu tertentu. Metode ini dianggap efektif lho, karena dapat menurunkan berat badan tanpa harus mengurangi konsumsi makanan, melainkan hanya waktu makan nya saja. Tetapi, jika sudah waktu makan ya jangan sampai kalap, nanti sama saja porsinya dengan waktu makan biasa.

Jika kamu hanya ingin menerapkan pola hidup sehat atau bahkan ingin mengurangi obesitas karna berat badan berlebih, kamu bisa coba cara ini. Bagaimana sih caranya? dan apa saja ya manfaatnya? markilas, mari kita ulas.

what is it?

Intermittent Fasting atau IF adalah metode diet yang dilakukan dengan cara berpuasa dalam kurun waktu tertentu. Waktunya berkisar 12 jam sampai dengan 40 jam. Diet ini beda loh dengan diet lainnya. Karena metode ini memperbolehkan kamu untuk mengkonsumsi makanan sehat dengan porsi normal setelah kamu berpuasa selama kurun waktu tertentu. Dan selama kamu berpuasa, kamu diperbolehkan untuk meminum air putih atau pun minuman bebas kalori seperti teh tanpa gula.

Manfaat IF

Jangan salah metode ini memiliki banyak manfaat selain menurunkan berat badan kamu lho, jika kamu melakukannya dengan tepat akan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kamu,diantaranya:

1.Menurunkan Berat Badan

Ini adalah manfaat utama ya, metode ini mampu membantu kamu menurunkan berat badan dan mengurangi konsentrasi lemak berlebih pada tubuh. Hal ini diakibatkan puasa yang kamu lakukan dalam metode IF akan membuat tubuh mendapatkan asupan kalori lebihsedikit dari biasanya. Boom, tubuh akan mengolah lemak menjadi cadangan energi sehingga berat badan pun akan turun.

2. Menurunkan Resiko Penyakit Diabetes

Manfaat lainnya adalah dapat menurunkan risiko penyakit diabetes. Berpuasa akan membantu hormon insulin menjadi sensitif terhadap gula dalam darah untuk diolah menjadi energi. Jadi, kadar gulanya bisa lebih terkontrol.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Ya, IF juga membantu kamu menjaga kesehatan jantung. Berpuasa dalam kurun waktu tertentu diketauhui mampu menurunkan kadar kolestrol jahat yang menumpuk dalam tubuh.

Cara IF

Diet ini memiliki beragam metode dan jadwal, yaitu:

Daily time-restricted fasting (16/8 method): mengonsumsi makanan dengan jangka waktu 8 jam, dan dilanjutkan dengan puasa selama 16 jam. Sebagai contoh, Anda dapat memulai konsumsi makanan pada jam 11 siang hingga jam 7 malam (8 jam waktu makan), yang kemudian dilanjutkan dengan puasa pada jam 7 malam hingga jam 11 siang keesokan harinya (16 jam puasa).

5:2 fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal selama 5 hari dan berpuasa atau membatasi konsumsi kalori di bawah 500 kalori selama 2 hari dalam 1 minggu.

Alternate-day fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau hanya mengonsumsi makanan rendah kalori (di bawah 500 kalori) pada hari berikutnya.

Warrior diet: mengonsumsi buah dan sayur pada siang hari, kemudian dilanjutkan mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada malam hari.

Di sisi lain, cara intermittent fasting ini perlu kamu perhatikan agar tidak dilakukan dengan ekstrem. Hal ini dikarenakan diet intermittent fasting yang dilakukan secara ekstrem dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:

Suasana hati yang mudah berubah.

Perubahan jam tidur atau bahkan insomnia.

Pusing atau sakit kepala.

Mudah merasa lapar.

Mual dan muntah.

Lemas.

Hipotensi atau tekanan darah rendah.

Anemia atau kurang darah.

Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia.

Dan mungkin alangkah lebih baiknya jika kamu mengkonsultasikan pada yang lebih ahli, oke!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image