Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image dini pramesti

Privasi Pasien Terancam: Kebocoran Data Kesehatan Digital di Indonesia

Teknologi | 2025-01-09 20:29:21
https://images.app.goo.gl/ZxZ4ajoqrt81yUpF8

Pada zaman ini, data kesehatan pasien menjadi salah satu aset yang penting dan bernilai tinggi. Data ini mencakup informasi pribadi, riwayat medis, dan hasil diagnosa yang tidak hanya mendukung pelayanan kesehatan tetapi juga mempermudah pengambilan keputusan medis. Data kesehatan pasien yang mencakup informasi pribadi, riwayat medis, dan data finansial, merupakan aset yang sensitif dan bernilai tinggi di pasar gelap. Namun, di balik manfaatnya, keamanan data kesehatan digital menjadi tantangan besar, terutama dengan meningkatnya kasus kebocoran data. Insiden kebocoran data yang terus terjadi menimbulkan keraguan terhadap keamanan sistem penyimpanan digital di institusi kesehatan

Menurut artikel yang dirilis Aviat.id Kasus Kebocoran Data Kesehatan di Indonesia Salah satu insiden besar di Indonesia adalah kebocoran data BPJS Kesehatan pada tahun 2021, yang melibatkan informasi 279 juta penduduk. Data tersebut dilaporkan bocor dan dijual di forum daring, mencakup nama, NIK, alamat, nomor telepon, hingga informasi kesehatan. Kasus ini mengungkap kelemahan sistem penyimpanan data di sektor kesehatan dan menjadi peringatan bagi institusi terkait untuk segera mengambil langkah tegas.

Kasus lain pernah terjadi pada tahun 2022, di mana data rekam medis dari sistem Kementerian Kesehatan bocor, melibatkan dokumen sebesar 720 GB yang mencakup hasil tes laboratorium, data ECG, dan radiologi. Insiden ini menunjukkan bahwa bahkan lembaga pemerintah belum sepenuhnya menerapkan perlindungan data yang optimal.

Penyebab Kebocoran Data kesehatan sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti

 

  1. 1. Sistem Keamanan Lemah: Banyak institusi masih menggunakan teknologi lama tanpa pembaruan keamanan yang memadai.
  2. 2. Kesalahan Manusia: Pelatihan staf yang minim tentang keamanan data meningkatkan risiko kesalahan yang berujung pada kebocoran.
  3. 3. Regulasi yang Belum Efektif: Meskipun Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) telah disahkan, implementasinya belum optimal di banyak institusi.

Dampak Kebocoran DataDampak kebocoran data kesehatan sangat luas, baik bagi individu maupun institusi. Pasien menghadapi risiko pencurian identitas, penipuan, atau bahkan pemerasan. Sementara itu, institusi yang terlibat dapat kehilangan kepercayaan publik, menghadapi tuntutan hukum, dan mengalami kerugian finansial.

Langkah Pencegahan yang DiperlukanUntuk mencegah kebocoran data serupa di masa depan, diperlukan langkah strategis, seperti:

 

  1. 1. Peningkatan Teknologi Keamanan: Penggunaan teknologi seperti enkripsi, blockchain, dan otentikasi multi-faktor dapat membantu melindungi data dari akses tidak sah.
  2. 2. Edukasi dan Pelatihan Staf: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan data di kalangan staf dan pengguna sistem.
  3. 3. Kepatuhan terhadap Regulasi: Institusi kesehatan harus mematuhi UU PDP dan regulasi internasional lainnya.
  4. 4. Audit Sistem Secara Berkala: Melakukan audit untuk mengidentifikasi kelemahan dalam sistem penyimpanan data.

Kebocoran data kesehatan digital pasien adalah ancaman serius yang mencerminkan lemahnya sistem penyimpanan digital di sektor kesehatan. Dalam era digital saat ini, keamanan data bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak. Semua pihak, mulai dari pemerintah hingga institusi kesehatan, harus berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem data kesehatan yang aman, terpercaya, dan melindungi hak privasi setiap individu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image