Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Neima Aulia

Konflik dalam Organisasi: Dari Ancaman Menjadi Peluang

Pendidikan dan Literasi | 2025-01-24 15:57:09

Konflik merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Konflik juga sering terjadi dalam organisasi, perusahaan, komunitas, maupun konflik antar perseorangan. Konflik juga menjadi salah satu pemicu dalam keretakan hubungan. Maka dari itu perlunya melakukan manajemen konflik agar dapat mengurangi dampak negatif yang dapat dirasakan serta menghindari konflik besar yang akan terjadi di masa depan. Pada artikel ini, penulis akan membahas mengenai bentuk penyelesaian konflik melalui manajemen konflik yang baik untuk mencegah konflik besar ataupun konflik berkepanjangan.

Konflik

Konflik menurut Kilman dan Thomas (1978) dalam Watungadha (2020), merupakan situasi dimana terjadinya ketidakcocokan antara pemahaman atau tujuan-tujuan yang hendak dicapai, baik yang dirasakan dalam diri individu maupun hubungan dengan orang lain. Dalam situasi yang terjadi dapat menimbulkan emosi dan menimbulkan stres yang berlebih sehingga dapat menghambat kinerja. Konflik dapat terjadi apabila salah seorang atau individu memiliki cara pandang atau tujuan yang berbeda dengan individu/kelompok lain, maka hal tersebut dapat menimbulkan adanya pertentangan di antara keduanya. Namun cara pandang positif terhadap konflik yang terjadi dapat menjadikan konflik sebagai kesempatan untuk memahami pilihan dan nilai yang bertolak belakang.

Pada kasus yang sama, konflik juga dapat terjadi dalam organisasi, perusahaan, atau komunitas. Salah satu contoh konflik antar organisasi yang terjadi di masyarakat adalah konflik antar Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dengan beberapa perbedaan bacaan sholat dan perbedaan tata cara dalam islam. Besar kecilnya konflik yang terjadi dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dari organisasi itu sendiri. Dalam hal ini, selain atasan, karyawan/anggota juga perlu melakukan sedemikian usaha untuk mencapai visi dan misi dari perusahaan/organisasi. Konflik pada organisasi dapat terjadi antar perseorangan, tim/divisi, di dalam tim/divisi itu sendiri, ataupun antar organisasi.

Manajemen Konflik

Apabila konflik yang muncul telah merugikan salah satu atau kedua belah pihak, maka manajemen konflik perlu dilakukan untuk mengembalikan situasi menjadi kondusif. Manajemen konflik merupakan langkah-langkah sistematis untuk mengarahkan konflik tersebut pada komunikasi efektif yang bertujuan untuk mempengaruhi kepentingan dan menghasilkan akhir berupa penyelesaian konflik. Komunikasi yang dilakukan dalam lingkup organisasi melalui komunikasi vertikal (melalui sistem hierarki yang ada), komunikasi horizontal (melalui jabatan yang setara), dan komunikasi diagonal (melalui kedudukan yang berbeda).

Konflik yang muncul dalam organisasi dapat dipicu dari beberapa hal. Selain perbedaan cara pandang, perbedaan tujuan dan fokus pekerjaan juga dapat menimbulkan konflik, tugas yang menimbulkan saling ketergantungan antara individu atau divisi lainnya, merasa diperlakukan tidak adil, serta dua pemimpin dalam organisasi yang saling berebut atas satu pekerjaan.

Dalam organisasi, biasanya terdapat berbagai cara untuk menangani konflik yang terjadi. Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara saling berkompromi antar pelaku konflik dan adanya pihak ketiga sebagai mediator, hal ini sering disebut dengan lose-lose (kalah-kalah). Adanya penarikan diri dari salah satu pelaku konflik, melakukan perdamaian antar keduanya, membujuk salah satu pihak untuk saling memaafkan, ataupun dengan paksaan, strategi ini disebut dengan win-lose (menang-kalah). Strategi penyelesaian konflik yang sering digunakan dalam organisasi yaitu dengan win-win solustion, hal ini dapat berlaku adil terhadap keduanya dikarenakan saling menguntungkan dan merasa dihargai sehingga situasi kembali menjadi kondusif. Bentuk manajemen konflik juga dilakukan oleh kedai Everyone Coffee untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

Wawancara Pemilik Everyone Coffee

Foto Dokumentasi Wawancara dengan Pemilik Everyone Coffee

Pada tanggal 13 Januari 2024, kami melakukan wawancara dengan pemilik kedai Everyone Coffee yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan. Pemilik kedai kopi tersebut bernama Farhan yang berusia 29 tahun. Beliau menjalankan bisnis kedai Everyone Coffee sejak 2021. Dibalik struktur suatu instansi atau perusahaan, tentu terdapat hal yang mendasari sebuah perusahaan itu dapat berkembang dan berjalan dengan lancar. Salah satunya ialah sistem organisasi dari perusahaan terkait. Seperti halnya perusahaan, Everyone Coffee juga memiliki sistem organisasi yang terstruktur di dalamnya. Sistem organisasi yang digunakan yaitu vertical communication (Upward & Downward). Vertical Communication adalah komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan bawahan (downward), atau sebaliknya (upward) dalam sebuah organisasi. Dalam penjelasan Mas Farhan, konflik yang dihadapi masih tergolong ringan, yaitu jobdesk yang dikerjakan tidak sepenuhnya dilakukan oleh karyawan. Penanganan yang telah dilakukan untuk mengatasi konflik yang terjadi ialah adanya pihak ketiga sebagai mediator untuk berdiskusi dan mencari tiktik tengah dengan pelaku konflik dalam organisasi.

Namun, konflik tidak serta-merta mengenai permasalahan yang terjadi di internal perusahaan saja, tetapi dapat terjadi pada masalah perseorangan. Tentunya masalah tersebut bukan lagi menjadi konflik ringan dalam suatu perusahaan. Apabila masalah tersebut terjadi dalam lingkup internal, mau tidak mau kami melakukan mediasi kembali, ujar Mas Farhan. Konflik yang terjadi secara internal juga tidak dapat terselesaikan walaupun sudah melakukan evaluasi. Mas Farhan beranggapan apabila evaluasi tidak berjalan dengan lancar maka pimpinan menyerahkan kembali kepada mereka untuk profesional tidak mencampurkan masalah tersebut ke dalam pekerjaan. Pelaku konflik yang terlibat tidak hanya antar pimpinan dan karyawan saja, tetapi dapat terjadi antara karyawan dengan customer, “sebenarnya seringnya sama customer yang kurang sabaran sih” ucap Mas Farhan.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa konflik yang terjadi dalam organisasi, perusahaan, komunitas, maupun interpersonal tidak hanya secara internal saja, tetapi terdapat faktor dari luar. Dampak dari konflik yang dihadapi oleh Everyone Coffee menurut Mas Farhan, yaitu ketika konflik yang terjadi sudah mempengaruhi kinerja karyawan. Namun kembali kepada setiap konflik pasti memiliki solusi yang dapat direalisasikan dalam suatu perusahaan. Contohnya komunikasi yang dilakukan harus efektif agar tidak terjadi miss communication.

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan mengenai manajemen konflik diatas, bahwa konflik sering kali dianggap sebagai hal negatif namun sebenarnya konflik dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan dan pemahaman yang lebih baik. Dalam konteks organisasi seperti Everyone Coffee, pentingnya manajemen konflik yang efektif dalam menjaga kinerja dan hubungan antar karyawan dan pelanggan. Melalui berbagai pendekatan komunikasi dalam organisasi, baik secara vertikal, horizontal, dan diagonal diharapkan dapat mengarahkan konflik menuju penyelesaian yang saling menguntungkan. Namun tantangan pada konflik yang terjadi tetap ada. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu mengembangkan sistem pencegahan yang proaktif untuk menghindari potensi konflik di masa depan. Dengan demikian, manajemen konflik yang baik tidak hanya akan mengurangi dampak negatif, tetapi juga dapat memperkuat hubungan dan meningkatkan produktivitas secara berkala.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image