Pola Makan Sehat dan Peran Preventif Ahli Gizi
Eduaksi | 2025-01-09 15:47:58Pada masa modern yang serba cepat seperti sekarang, masyarakat sering kali mengabaikan kesehatan. Kesibukan harian membuat mereka tidak sempat untuk menjaga kesehatan, terutama perihal pola makan sehat. Meningkatnya kesibukan harian dan jadwal yang padat mendorong mereka untuk memilih makanan cepat saji yang dianggap praktis. Namun, kebiasaan ini justru dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan di kemudian hari, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan penyakit jantung yang tidak hanya berpengaruh pada kualitas hidup individu, tetapi juga pada sistem kesehatan masyarakat.
Menurut Kementrian Kesehatan, penyebab utama kematian penduduk semua golongan umur pada saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, hal ini sering kali berakar pada gaya hidup yang buruk dan pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang tidak sehat tidak hanya disebabkan oleh kesibukan harian, tetapi juga karena minimnya kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan kurangnya pemahaman akan kebutuhan nutrisi tiap individu. Di sinilah peran ahli gizi memainkan peran untuk melakukan tindak preventif. Ahli gizi tidak hanya membantu individu untuk memilih makanan yang sehat, tetapi juga berperan dalam upaya preventif, seperti:
1. Edukasi Nutrisi: Ahli gizi dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pola makan sehat. Hal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tiap individu. Edukasinya pun dapat membahas seputar pemilihan makanan, jumlah porsi, dan terkait label nutrisi pada makanan kemasan.
2. Merancang menu bergizi: Ahli gizi dapat membantu klien untuk merancang menu yang bergizi, sesuai kebutuhan energi, dan yang pastinya dapat disesuaikan dengan selera klien
3. Pencegahan penyakit spesifik: Ahli gizi dapat membantu individu yang berisiko akan suatu penyakit, seperti membuat menu rendah gula untuk orang dengan riwayat keluarga diabetes
4. Pengembangan kebijakan kesehatan: Dalam tingkat yang lebih luas, ahli gizi dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk Menyusun kebijakan terkait pola makan sehat. Contohnya, program presiden Republik Indonesia yakni makan siang gratis yang tentunya melibatkan ahli gizi didalamnya.
Begitu banyak peran penting ahli gizi, terutama dalam aspek upaya preventif. Namun, ahli gizi masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsultasi gizi dan terbatasnya akses ke layanan gizi di beberapa daerah. Masyarakat sering kali pergi berobat saat merasakan sakit, tanpa mengetahui kebiasaan apa yang harus dihindari sebelum terkena penyakit. Padahal terdapat pepatah yang berbunyi “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Oleh karena itu, perlu adanya upaya peningkatan perhatian terhadap tenaga kesehatan, terutama ahli gizi. Dengan meningkatnya perhatian akan kesehatan, perhatian akan pentingnya tenaga kesehatan pun dapat tercapai.
Dari penjelasan di atas kita dapat simpulkan bahwa ahli gizi memiliki peran penting dalam membangun pola makan sehat dan berbagai upaya preventif melawan penyakit. Dengan edukasi yang tepat dan dukungan kebijakan yang kuat, ahli gizi dapat membantu masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat.
Penulis:
Farah Dyah Paramita
Mahasiswa S! Gizi Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.