Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dzikra Raihani

Potensi tak Terbatas: Membangun Masa Depan Anak Cerdas Berbakat dengan Pendidikan yang Tepat

Pendidikan dan Literasi | 2025-01-06 15:00:21

Setiap anak memiliki bakat dan kecerdasan yang berbeda untuk meraih pencapaian masing-masing. Namun, ada sebagian anak dengan bakat dan kecerdasan luar biasa yang dimiliki dapat menjadi landasan untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi, biasa disebut dengan istilah anak cerdas berbakat. Anak cerdas berbakat memiliki tingkat kognitif melampaui teman sebaya sehingga butuh perhatian dan pendekatan khusus untuk memaksimalkan potensinya. Tanpa dukungan yang tepat, potensi yang dimiliki bisa saja terabaikan bahkan tidak berkembang secara optimal. Maka, perlu bagi keluarga dan tenaga pendidik untuk menyadari hingga menyediakan pendidikan yang sesuai untuk anak-anak cerdas berbakat agar potensi yang dimiliki dapat memberikan dukungan bagi mereka dalam membangun masa depan yang cerah maupun membuat perubahan yang lebih baik.

Sebelum memahami pendidikan yang tepat bagi anak cerdas berbakat, perlu diketahui tanda-tanda anak termasuk cerdas berbakat, yaitu:

1. Skor Apgar tinggi (sekitar 8-10) pada menit-menit pertama anak lahir

2. Berat badan yang lebih dari rata-rata anak baru lahir

3. Lebih cepat melakukan kontak mata serta merespon senyuman

4. Perkembangan motorik kasar dan halus yang lebih cepat

5. Terkadang berlebihan dalam merespon rangsangan (overexvitability)

6. Memiliki daya ingat yang kuat dan imajinasi yang luas

7. Menuntut banyak perhatian untuk memvalidasi kemampuan yang dimiliki

8. Pola hidup yang teratur

9. Perkembangan komunikasi dan kepribadian lebih cepat

Dalam Islam, cerdas berbakat disebut dengan istilah "Ulil Albab", yaitu individu dengan akal yang tajam, memiliki keistimewaan intelektual, kemampuan belajar yang cepat, kreatif dan inovatif, keterkaitan spiritual dan etika, serta senang akan tantangan dalam pendidikan.

Renzulli dalam konsep "Three Rings of Renzulli" membahas bagaimana karakteristik anak cerdas berbakat yang kemudian teori ini disempurnakan oleh Monks menjadi konsep "Triadic Renzulli-Monks" bahwa anak cerdas berbakat terletak pada irisan kapasitas intelegensi di atas rata-rata, komitmen atau motivasi menyelesaikan tugas yang tinggi, dan kreativitas tanpa batas. Ketiga karakteristik tersebut bersifat alamiah sehingga perlu didukung oleh lingkungan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Oleh karena itu, anak cerdas berbakat ataupun "Ulil Albab" sama-sama memerlukan solusi dalam mengembangkan potensi secara maksimal untuk membangun masa depan yang cerah sesuai kebutuhan perkembangan fisik, kognitif, dan emosi, yaitu:

1. Model pembelajaran khusus seperti model struktur intelek dari Guilford, model belajar kreatif dari Treffiger, maupun model pembelajaran project-based learning untuk memecahkan masalah ataupun dengan kelas khusus

2. Pendidikan berbasis Islam dengan keteladanan (berdasarkan kisah dari Al-Qur’an dan Hadits), kebiasaan (penanaman moral sejak dini), nasihat (bimbingan, petujuk atau arahan), perhatian dan pengawasan, serta dengan hukuman (sesuai syari’at, memperhatikan tutur kata, karakter anak, dan jelas)

3. Bimbingan konseling untuk memberikan bantuan emosional atau pelatihan keterampilan pada aspek yang lebih lambat perkembangannya, maupun layanan yang sesuai potensi dan kebutuhan anak cerdas berbakat.

Referensi:

1. Fadlillah. (2024). Parenting Anak berbakat: Menjadikan Anak Cerdas, Kreatif, dan Berprestasi. Jakarta: Kencana.

2. Ginting, R. L., Siburian, A. Y., Sianturi, T. E., Sianturi, S. M., Ginting, N. B., & Pratiwi, S. A. (2023). Bimbingan Konseling Bagi Anak Cerdas Istimewa dan Kesulitan Belajar (Disleksia, Disgrafia, Diskalkulia). Jurnal Pendidikan Berkarakter, I(6), 134-145.

3. Kristiana, I. F., & Widayanti, C. G. (2016). Buku Ajar Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Semarang: Undip Press.

4. Permatasari, V. D., Yuhansa, P. L., Alamsyah, W. R., Putri, L. A., & Maruti, E. S. (2023). Memahami Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat serta Penerapan Model Pembelajarannya. Seminar Nasional Sosial Sains, Pendidikan, Humaniora (SENASSDRA), II(2), 489-497.

5. Ulfiani, D. Y., Salim, H., & Azani, M. Z. (2024). Metode Pendidikan Anak Cerdas Berbakat Istimewa (Gifted) dalam Perspektif Islam. Repository UMS, 1-16.

6. Ummai, F. V. (2017). Anak Berbakat dan Dunia Pendidikan. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, II(2), 1-5.

7. Wijayanti, A. (2021, Maret 29). Mengenal Karakteristik dan Model Pembelajaran Anak CIBI (Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa). Retrieved from https://sipakdedifa.bpbd.klaten.go.id/: https://sipakdedifa.bpbd.klaten.go.id/artikel/7

Ummai, F. V. (2017). Anak Berbakat dan Dunia Pendidikan. SCHOULID: Indonesian Journal of School

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image