Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shibrah Zurarah

Halo Effect: Bagaimana Kesan Pertama Membentuk Penilaian Seseorang

Edukasi | 2024-12-20 22:24:18
Ilustrasi halo effect (Photo by George Milton from Pexels: https://www.pexels.com/photo/cheerful-multiethnic-businesswomen-shaking-hands-in-modern-office-6953835/)

Saat ini, sedang beredar di sosial media kasus agus buntung yang melakukan pelecehan dan memakan banyak korban dengan cara memanipulasi korban. Dalam manipulasinya, ia menjual nasib buruk yang membuat korban merasa iba dan luluh sehingga ia bisa melakukan aksinya. Dari situ, saya melihat apakah kita perlu mempercayai kesan pertama untuk menilai orang yang bahkan belum kita kenal sama sekali? Nah, fenomena tesebut bisa kita sebut sebagai “Halo Effect”. Tahukah kamu apakah itu halo effect dan apa sih dampak positifnya untuk diri kita??? Yuk simak pembahasan berikut.

Definisi Halo Effect

Dalam channel Youtube Sprouts (2022) halo effect pertama kali diidentifikasi pada tahun 1907 oleh psikolog Amerika yang bernama Frederick Wells dan kemudian diteliti lebih lanjut oleh psikolog Edward Thorndike. Dalam penelitiannya, Thorndike meminta komandan penerbangan untuk menilai perwira mereka dari berbagai aspek. Saat memeriksa hasilnya, Thorndike menemukan bahwa perwira dinilai tinggi dalam satu aspek, seperti penampilan, cenderung juga dinilai tinggi dalam satu aspek lainnya, seperti kecerdasan dan kepemimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa kesan positif yang kita miliki tentang seseorang dapat memengaruhi cara kita menilai mereka secara keseluruhan.

Menurut Nisbett dan Willson (1997) halo effect adalah fenomena dalam psikologi di mana penilaian umum kita terhadap seseorang memengaruhi cara kita menilai sifat-sifat spesifik orang itu. Misalnya, jika kita merasa suka atau terkesan positif terhadap seseorang, kita juga cenderung menilai penampilan, cara bicara, atau kemampuan mereka dengan cara yang lebih baik, meskipun kita mungkin memiliki informasi yang cukup untuk menilai mereka secara objektif. Sebaliknya, jika kita sudah mendapatkan kesan pertama yang buruk terhadap seseorang, kita cenderung langsung menilai bahwa orang tersebut memiliki sifat-sifat yang buruk.

Dalam jurnal Nisbett dan Willson (1997) mereka juga menjelaskan bahwa orang-orang sering kali tidak menyadari bahwa penilaian umum ini memengaruhi cara mereka melihat hal-hal tertentu. Jadi, kalau kita menganggap seseorang “baik” atau “menarik”, kita sering berpikir bahwa semuanya tentang dia juga baik, meskipun kita belum tahu banyak soal dia. Dengan kata lain, halo effect menggambarkan betapa sulitnya kita untuk memisahkan penilaian terhadap satu hal dari penilaian keseluruhan tentang seseorang. Dengan demikian, hal tersebut bisa bikin kita jadi bias saat menilai dan membuat keputusan tentang orang.

Dampak Positif Halo Effect

Halo effect banyak memberikan dampak positif untuk kita dalam menjalani kehidupan sosial di mana banyak sekali orang-orang dengan berbagai macam sifat saat ini. Berikut dampak positifnya:

1. Untuk Penjagaan Diri

Seperti yang kita ketahui saat ini banyak motif-motif kejahatan yang dapat membahayakan kita di manapun kita berada. Halo effect ini bisa berguna untuk menjauhkan diri kita terhadap orang-orang yang membahayakan terutama dalam motif penipuan, apalagi untuk orang yang tidak enakan. Pastinya kita suka melihat orang-orang yang menurut kita mencurigakan di luar sana, kita pasti cenderung langsung menjaga jarak dari orang tersebut.

2. Meningkatkan Hubungan Interpersonal

Menurut Nisbett dan Willson (1997) halo effect dapat membuat hubungan sosial kita terhadap seseorang lebih kuat. Ketika seseorang memiliki kesan positif terhadap orang lain, mereka cenderung lebih terbuka dan bersikap baik sehingga dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam berinteraksi sosial. Jadi halo effect bisa menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan teman, keluarga, dan rekan kerja.

3. Pengaruh positif dalam pengambilan Keputusan

Dalam lingkungan bisnis atau organisasi, Menurut Nisbett dan Willson (1997) halo effect dapat membantu dalam pengambilan Keputusan yang lebih positif. Dengan meningkatkan persepsi dan memberikan kesempatan bisa memengaruhi dalam mengambil keputusan. Misalnya, manajer yang memiliki kesan baik terhadap seorang karyawan mungkin lebih cenderung memberikan kesempatan untuk promosi atau proyek penting yang dapat menguntungkan karyawan tersebut dan organisasi secara keseluruhan.

4. Peningkatan kepercayaan diri

Menurut Nisbett dan Willson (1997) ketika seseorang dinilai positif oleh orang lain, hal ini dapat meningkatkan orang lain karena bakatnya pasti orang tersebut akan merasa lebih percaya diri untuk mengikuti lomba seni atau memamerkan karya dan bakatnya. Pujian tersebut berarti memberikan dorongan untuk menunjukkan kemampuannya lebih luas.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa halo effect adalah adalah fenomena dalam psikologi di mana penilaian umum kita terhadap seseorang memengaruhi cara kita menilai sifat-sifat spesifik orang itu. Oleh karena itu, halo effect ini bisa membuat perlindungan untuk diri kita terhadap seseorang yang belum kita kenal. Selain itu, halo effect juga bermanfaat dalam lingkungan apapun seperti di lingkungan kerja, pertemanan, dan dalam keluarga juga.

Referensi:

Nisbett, R. E., & Wilson, T. D. (1977). The halo effect: Evidence for unconscious alteration of judgments. Journal of Personality and Social Psychology, 35(4), 250–256.

Sprouts. (2022, 1 September). The Halo Effect: The Superpower of Beautiful People. YouTube. https://youtu.be/kpjeMaOirvg?si=ML4JhEJJqANOTExi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image