Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jimmys Sullivan

Soto Banjar Balikpapan Reborn ala Dangdut yang Bikin Lidah Nyoklat

Kuliner | 2025-04-04 19:17:47
sumber gambar: pinterest.com

BALIKPAPAN - Jika di Banjarmasin Soto Banjar dikenal dengan kuah bening beraroma kayu manis, versi Balikpapan justru "memberontak" dengan kuah santan kental nyoklat dan perkedel kentang. Hidangan ini jadi perdebatan ada yang bilang authentic, ada yang menyebut "Soto Banjar KW". Tapi satu hal pasti antrean di Warung Mak Siti sepanjang hari membuktikan rasa tak bisa bohong.

“Orang Banjar asli mungkin protes. Tapi di sini, kuah santan itu wajib biar cocok sama lidah orang Balikpapan,” ujar Siti Aminah (58), pemilik Warung Soto Banjar Mak Siti yang legendaris di Jalan Sudirman, saat ditemui Kamis (26/10).

Dari Pengungsian ke Piring Legendaris

Soto Banjar masuk Balikpapan pada 1970-an, dibawa para pengungsi konflik Sampit yang mayoritas suku Banjar. “Dulu saya jualan pakai gerobak keliling. Santannya pakai kelapa Parung, biar gurihnya jangan kepalang tanggung,” kenang Siti.

Perbedaan utama dengan versi asli Banjarmasin:

  • Santan kental vs kuah bening.
  • Perkedel kentang vs telur rebus biasa.
  • Sambal jeruk kesturi vs sambal biasa.

“Ini bukan modifikasi, tapi adaptasi. Wong di sini lautnya kaya, santan melimpah,” tambah Siti.

Rahasia di Balik Kuah ‘Nyoklat’

Menurut Chef Arifin, pakar kuliner Borneo, keunikan Soto Banjar Balikpapan ada pada dua hal:

  1. Pala hutan Bengkulu: Rempah ini memberi aroma lebih bold daripada pala biasa.
  2. Santan dua kali masak: Santan direbus dua kali biar tak mudah pecah dan teksturnya kental merata.

“Orang Banjarmasin pakai ayam kampung. Di sini, ayam broiler pun bisa jadi istimewa karena bumbunya nendang,” ujarnya.

Warung Mak Siti Antre Sejak Jam 6 Pagi

Warung sederhana ini jadi ikon kuliner Balikpapan. Setiap hari, 200 porsi ludes sebelum jam 10 pagi. Harganya? Rp 25.000 per porsi dengan lauk ayam suwir, perkedel, dan kerupuk merah.

“Saya dari kecil makan di sini. Sekarang anak saya yang kuliah di Jawa malah kangen soto ini, bukan pacarnya,” canda Rudi, pelanggan setia asal Gunung Samarinda.

Autentik atau Sekadar Modifikasi?

Komunitas Banjar di Balikpapan gerah dengan klaim "Soto Banjar terenak". “Ini jelas bukan soto Banjar asli. Namanya saja harus Soto Balikpapan,” protes M. Ali, ketua Ikatan Keluarga Banjar Balikpapan.

Tapi warga Balikpapan tak peduli. Bagi mereka, kuah santan kental itu sudah jadi identitas. “Makanan kan harus dinamis, seperti lagu dangdut di-remix biar tetap hits,” kata Dewi, food vlogger lokal.

Soto Banjar Balikpapan mungkin tak akan pernah dapat stempel "autentik" dari puris kuliner. Tapi di tengah hiruk-pikuk kota minyak, semangkuk soto dengan kuah nyoklat itu telah menjadi pengingat kadang, adaptasi adalah bentuk cinta yang paling jujur pada rasa.

Lokasi Warung Mak Siti: 

  1. Jalan Sudirman No. 45, Balikpapan
  2. Buka pukul 06.00–14.00 (habis = tutup)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image