Pentingnya Edukasi dalam Menghadapi Tantangan Persepsi Orang Tua Terhadap Vaksin HPV
Edukasi | 2024-06-10 19:26:15Kejadian kanker serviks di Indonesia telah menduduki peringkat ke tiga setelah kanker payudara dan kanker kolorektum. The National Cancer Treatment Committee mengestimasikan insiden kanker di Indonesia berkisar 100 per 100.000 penduduk per tahunnya. Menurut Depkes RI tahun 2009, hampir seluruh kanker serviks disebabkan oleh adanya infeksi HPV. Oleh karena itu hingga saat ini pemerintah sedang menggalakkan pemberian vaksin HPV untuk anak perempuan usia 9-14 tahun dengan tujuan menurunkan angka kejadian kanker serviks menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun pada tahun 2030.
Vaksin HPV (Human Papilloma Virus) merupakan vaksin yang diberikan pada perempuan sebagai bentuk pencegahan terhadap beberapa tipe HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks atau kanker leher rahim. Pemberian vaksin HPV merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi beberapa tipe HPV. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pemberian vaksin HPV efektif untuk menekan 70% kasus potensial kanker serviks tipe HPV 16 dan 18.
Namun sangat disayangkan cakupan vaksinasi HPV di Indonesia masih tergolong rendah. Orang tua sebagai salah satu penjamin pemenuhan hak dasar anak untuk mendapatkan vaksinasi justru tidak semuanya mendukung pemberian vaksin HPV pada anaknya. Padahal orang tua merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam rangka menyukseskan penyebaran vaksin HPV. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nonik (2020) menunjukkan bahwa 92,9% orang tua tidak memberikan dukungan informasi dan 85% tidak memberikan dukungan instrumen pada putrinya terkait vaksinasi. Padahal dukungan instrumen merupakan faktor yang berhubungan dengan kesediaan vaksinasi. Faktor yang menjadi pertimbangan terbanyak orang tua untuk mengijinkan anaknya di vaksinasi adalah keamanan vaksin.
Beberapa alasan utama yang diberikan orang tua untuk tidak melakukan vaksinasi pada anaknya adalah masalah persepsi keamanan, persepsi tentang kurangnya kebutuhan, kurang pengetahuan serta tidak ada rekomendasi dari dokter. Bahkan terdapat informasi yang beredar di kalangan masyarakat yang belum tentu benar terkait vaksin HPV, diantaranya bahwa vaksin HPV menyebabkan kemandulan, padahal berdasarkan penelitian berjudul The Effect of Vaccination Against Human Papillomavirus on Fecundability, vaksin HPV justru dapat melindungi kesuburan wanita yang memiliki penyakit kelamin.
Oleh karena itu, edukasi mengenai vaksin HPV pada orang tua merupakan salah satu cara yang penting dilakukan guna mengubah persepsi yang kurang tepat mengenai vaksin HPV. Melalui edukasi terkait vaksin HPV maka orang tua diharapkan dapat lebih memahami terkait vaksin HPV serta tidak mudah termakan mitos terkait vaksin HPV yang bertebaran di kalangan masyarakat. Persepsi orang tua yang tepat mengenai vaksin HPV tentunya akan meningkatkan penerimaannya serta dapat menyukseskan program vaksin HPV yang dapat menekan risiko kejadian kanker serviks. Penurunan kejadian kanker serviks tentunya akan berkontribusi terhadap tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs Goal ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera serta mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.
Referensi:
· Anna B, Melinda K, Kimberly L, Anne F. Rositch. (2018). Reasons for Lack of HPV Vaccine Initiation in NISTeen Over Time: Shifting the Focus From Gender and Sexuality to Necessity and Safety. Journal of Adolescent Health, 63(5):652.doi: 10.1016/ j.jadohealth.2018.06.024
· Dethan C. M. & Suariyani N. L. P (2017). Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Vaksinasi HPV Pada Siswi SMA Swasta. Jurnal MKMI. 13(2). 167-175
· Kemkes (2024). Vaksin HPV, Mencegah Kanker Leher Rahim Demi Mewujudkan Generasi Sehat. https://ayo sehat.kemkes.go.id/apa-itu-vaksin-hpv [online]. (diakses tanggal 6 Juni 2024)
· Nonik A. W. & Novi I (2020). Kesediaan Vaksin HPV pada Remaja Putri Ditinjau dari Faktor Orang Tua. Jurnal Ners dan Kebidanan. 7(2). 213-222
· Pawestri H. S (2024). Kapan Vaksin HPV Paling Efektif Diberikan ?. https://hellosehat.com /seks/hpv/efektivitas-vaksin-hpv/ [online]. (diakses tanggal 6 Juni 2024)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.