Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisha Gian Marwah

FOMO Antara Ketakutan dan Peluang Generasi Z

Eduaksi | 2024-12-13 23:03:17
Seseorang mengalami kecemasan atau kebingungan akibat khawatir ketinggalan informasi

Kebiasaan ini bukan hanya mencakup ketakutan dalam trend baru tertapi memiliki rasa ketidakpuasan suatu momen dan membandingkan diri dengan orang lain. Namun apa sih FOMO itu? FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out yang mengacu pada rasa takut kehilangan momen atau informasi. FOMO bisa membuat seseorang merasa tersisih dan menganggap kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibandingkan kehidupannya sendiri.

“Ikut-ikutan aja si” kata mereka yang FOMO, faktor seseorang mengikuti tingkah dan perilaku orang lain dapat diakibatkan beberapa hal, terutama pengaruh dari lingkungan. Lingkungan memengaruhi seseorang secara langsung maupun tak langsung untuk melakukan hal yang sama dengan kebiasaan lingkungan tersebut. FOMO dipengaruhi lingkungan dapat berupa ajakan atau keinginan yang muncul karena kebanyakan orang di sekitarnya suatu hal sehingga mengakibatkan orang tertentu mengikutinya dengan mentah-mentah. Jiwa kompetitif dan rasa takut untuk tidak dijauhi juga akan muncul karena pengaruh lingkungan, apalagi jika lingkungan tersebut sangat suka dengan trend baru, hal ini lah yang menyebabkan lingkungan menjadi faktor utama FOMO.

FOMO bukanlah sebuah kebutuhan namun perilaku sosial yang dapat diikuti oleh manusia, FOMO sering kali diabaikan dicemooh oleh beberapa orang karena terlihat berlebihan. Dibalik itu FOMO memiliki dampak positif jika hal yang ditiru bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sering merasa cemas melihat orang lain selalu 'lebih'? Yuk, pelajari trik jitu mengatasi FOMO agar kamu bisa fokus pada kebahagiaanmu sendiri.

Cara mengatasi FOMO

1. Pilihlah lingkungan yang nyaman dan aman untukmu mengekspresikan diri

Lingkungan yang positif dan mendukung akan membantu Anda membangun kepercayaan diri serta mengurangi tekanan untuk selalu mengikuti tren atau kegiatan yang tidak sesuai dengan kepribadian Anda.

2. Jauhilah ajakan yang membuat diri melakukan hal diluar kapasitas diri

Kemampuan mengenali batasan diri adalah kecerdasan tertinggi. Dengan memahami kapasitas pribadi, Anda melindungi kesehatan mental, fisik, dan emosional dari beban berlebihan yang dapat menguras energi dan menimbulkan stres.

3. Prioritaskanlah kegiatan atau pilihan yang bermanfaat dan positif

Fokus pada kegiatan produktif dan bermakna akan membimbing Anda menuju pertumbuhan personal. Setiap pilihan yang didasari kesadaran akan membawa dampak positif dalam kehidupan.

4. Bersainglah dengan cara yang sehat dalam hal baik dengan mengikuti FOMO yang positif

Transformasikan FOMO menjadi kekuatan motivasi, jadikanlah rasa ingin tahu dan semangat berkembang sebagai pemicu untuk pertumbuhan pribadi.

Oleh karena itu FOMO adalah pilihan ya atau tidak untuk dilakukan, Fomo positif akan menimbulkan hal baik, sedangkan FOMO negatif akan merugikan diri sendiri, bahkan orang lain. Mengatasi FOMO bukan tentang menghindari informasi, melainkan bijak memilih, cerdas menyaring, dan arif menjalani setiap momen hidup. Kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan Anda menikmati apa yang ada, bukan selalu merindukan apa yang tidak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image