Dua Inovasi Guru MTsN 6 Bantul Tembus Ajang Agen Perubahan Nasional
Guru Menulis | 2024-12-03 09:13:21BANTUL – Prestasi luar biasa ditorehkan oleh Ely Widayati dan Rina Harwati, dua guru MTsN 6 Bantul, yang berhasil lolos seleksi sebagai agen perubahan nasional. Kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) ini berlangsung pada 28-30 November 2024 di Hotel Aryaduta Tangerang, menghadirkan 32 agen perubahan terbaik dari seluruh Indonesia.
Seleksi yang mereka lalui bukanlah hal mudah. Dari 650 peserta yang mengajukan dokumen inovasi lengkap dengan bukti pendukung, hanya ide-ide terbaik yang mendapatkan tempat di forum nasional ini. Ely mengusung pembelajaran berbasis augmented reality, sebuah pendekatan modern yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar interaktif dan menyenangkan. Di sisi lain, Rina hadir dengan strategi pembelajaran kreatif yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar-mengajar. Keduanya memberikan bukti nyata bahwa inovasi adalah kunci dalam memajukan pendidikan.
Hari pertama pembinaan dimulai dengan seremoni pembukaan yang dipimpin oleh Kepala Biro Ortala Kementerian Agama, Dr. Nuruddin. Dalam pidatonya, ia menekankan peran penting agen perubahan sebagai penggerak transformasi di era modern. Para peserta kemudian menyatakan ikrar sebagai “Duta Inspiratif” dan bersama-sama menyanyikan lagu Rumah Kita, menciptakan suasana yang penuh semangat dan harapan.
Pada malam harinya, para peserta berbagi cerita inspiratif dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Ketua Panitia, Kartika Damayanti. Berbagai pengalaman dari seluruh penjuru Indonesia memperkaya wawasan Ely dan Rina tentang inovasi pendidikan yang beragam. “Diskusi ini membuka mata kami tentang potensi besar yang bisa dihadirkan oleh setiap agen perubahan,” ungkap Ely.
Hari kedua penuh dengan kegiatan outbound yang dirancang untuk mengasah kerja sama tim. Para peserta berpartisipasi dalam berbagai tantangan seperti mencari jejak, blind walk, hingga menurunkan banner menggunakan aliran kelereng. Yel-yel khas, “Siapa kita? Agen perubahan!” menggema di seluruh arena, menguatkan semangat kolektif. pada hari kedua sore harinya mereka melaksanakan studi tiru di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang berada di bawah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jakarta.
“Kegiatan ini sangat mengesankan. Kami belajar bahwa perubahan yang besar membutuhkan kolaborasi yang erat,” ujar Rina. Ia menambahkan bahwa tantangan-tantangan tersebut tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun solidaritas antar peserta.
Pada hari ketiga, para peserta diberikan kesempatan untuk memamerkan hasil inovasi mereka. Panitia menampilkan semua karya semua peserta secara sekilas. Selain itu, panitia menampilkan infografis yang merangkum semua inovasi peserta, memberikan inspirasi tambahan tentang berbagai pendekatan kreatif yang dapat diterapkan di dunia pendidikan. “Melihat tanggapan positif dari peserta lain membuat kami semakin percaya diri untuk terus mengembangkan inovasi ini,” kata Ely.
Keikutsertaan mereka dalam ajang ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi MTsN 6 Bantul. Mereka tidak hanya membawa nama baik madrasah, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi di tingkat lokal dapat memberikan dampak signifikan di tingkat nasional. “Semoga apa yang kami capai dapat menginspirasi guru-guru lain untuk terus berinovasi,” tutup Rina dengan penuh optimisme.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.