Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Depok Sehat

Atasi Masalah Anemia Lewat Kampung SAE

Humaniora | 2024-12-02 11:47:31

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, bahwa setengah miliar wanita di dunia yang berada pada usia 15-49 tahun mengalami anemia. Salah satu wilayah yang masih mengalami persoalan Anemia adalah Depok, dimana berdasarkan data profil kesehatan Kota Depok tahun 2023, remaja putri yang mengalami anemia mencapai 36,34% dari 26.178 siswi yang mengikuti skrining Hemoglobin (Hb).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati, Pemerintah Kota Depok terus berupaya menurunkan kasus anemia pada remaja putri sebagai langkah pencegahan stunting sejak dini.

“Stunting sudah rendah, tapi kalau anemianya tinggi bisa bahaya. Karena stunting ini salah satu faktor Penyebabnya adanya anemia yang dimulai dari usia remaja,” ujar Mary, ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Kampung Sehat Bebas Anemia (SAE) di Kelurahan Jatimulya, Depok, Selasa 5 November 2024.

Mary mengatakan, stunting dan anemia memiliki keterkaitan yang erat sehingga perlu dilakukan penaganan sedari awal. Diharapkan dengan intervensi lewat pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri, maka dapat menurunkan kasus anemia sekaligus menghasilkan remaja yang sehat dan produktif.

“Jadi remaja putri dicegah supaya tidak anemia, sehingga ketika dia jadi calon pengantin, sehat, tidak anemia. Ketika hamil juga sehat, tidak anemia sehingga melahirkan bayi yang sehat tidak stunting,” sebut Mary.

Lebih lanjut Mary menyampaikan, salah satu upaya untuk menurunkan kasus anemia pada remaja putri yang sudah dilakukan Pemkot Depok adalah dengan program minum TTD secara rutin setiap pekan di sekolah melalui program Aksi Bergizi. Kini, lanjut, Mary program minum TTD tidak hanya dilakukan di sekolah saja namun juga akan dilakukan dengan pendekatan berbasis masyarakat atau komunitas melalui program Kampung Sehat Bebas Anemia (Kampung SAE).

Untuk pelaksanaan program Kampung SAE, wilayah yang dipilih adalah RW 04 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Adapun pemilihan daerah ini sebagai pilot project Kampung SAE karena pada tahun 2023 lalu terpilih sebagai salah satu Kelurahan yang mendapatkan penghargaan bebas stunting, namun dibalik keberhasilan dalam penanganan stuniting, ternyata Jatimulya memiliki permasalahan Anemia pada remaja.

Dimana apabila dibandingkan dengan kasus anemia pada remaja di Kota Depok yang mencapai 36%, maka kasus anemia di Keluarahan Jatimulya masih tinggi, yakni sebesar 39% remaja yang mengalami anemia.

“Kalau Anemia remaja tinggi bahaya. Mudah-mudahan adanya Kampung SAE bisa mengatasi masalah anemia di Kelurahan Jatimulya utamanya di RW 04,” ucap Mary.

Direncanakan program Kampung SAE akan diluncurkan pada 14 November 2024, dimana sebelumnya akan terlebih dahulu diberikan pelatihan serta pengenalan tentang anemia. Selain itu juga akan dilakukan skrininig kesehatan sekaligus pemeriksaan Hb untuk mengetahui status remaja putri di lokus Kampung SAE.

"Selama ini yang mengingatkan untuk meminum tablet tambah darah hanya di sekolah lewat aksi bergizi, kini akan juga dilakukan di masyarakat. Mudah-mudahan Kampung SAE jadi inovasi untuk mengatasi anemia pada remaja, khususnya di Kelurahan Jatimulya,” tutur Mary.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image