Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saila Nabila

Transformasi Pengetahuan: Kunjungan Mahasiswa UMS ke Herbarium BRIN di Cibinong, Kota Bogor untuk Memperkaya Pembelajaran Botani

Pendidikan dan Literasi | 2024-11-26 12:12:26

Pada Kamis, 14 November 2024, Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan salah satu kegiatan dalam serangkaian Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). KKL ini merupakan salah satu mata kuliah wajib pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS. KKL wajib ditempuh oleh Mahasiswa semester 7. Sejumlah 86 Mahasiswa dan 7 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), melakukan kunjungan edukatif ke Herbarium Bogoriense Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jalan Raya Bogor KM 45, Sentul, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Dokumentasi Mahasiswa UMS Angkatan 2021 di BRIN Cibinong

Kunjungan ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan KKL yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai Keanekaragaman tanaman melalui koleksi spesimen awetan basah yang dimiliki atau diawetkan oleh BRIN. Mahasiswa diberi kesempatan secara langsung untuk melihat berbagai macam spesies yang diawetkan dan mempelajari teknik – teknik pengawetan yang digunakan. Pada Kunjungan ini kelompok satu yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Dr. Efri Roziaty, S.Si., M.Si. dengan 12 Mahasiswa yang beranggotakan Saraswati Anggraeni, Aflah Ikromi, Adhi Warsito, Fito Zuhud Abdillah, Herviana Yessykasari, Firma Aryanti, Siwi Pratiwi, Saila Nabila, Hana Novitasari, Berliana Githa Ardilla, Aprilia Puji Lestari, dan Anggri Dwiristina Erniawati.

Dalam Kunjungan ini, mahasiswa memperoleh pengetahuan mendalam tentang berbagai spesies tumbuhan dan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati, “Herbarium BRIN, merupakan salah satu pusat penelitian botani terkemuka di Indonesia. Lokasinya menyimpan ribuan spesimen tumbuhan, baik dalam bentuk kering maupun basah, yang menjadi referensi penting bagi penelitian dan pendidikan. Dalam kunjungan ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan langsung untuk mempelajari teknik konservasi tumbuhan, dokumentasi spesimen, serta pentingnya herbarium dalam pengelolaan keanekaragaman hayati” Jelas Ibu Efri Roziaty, S.Si. M.Si selaku Dosen Pembimbing KKL.

Dokumentasi Pengamatan Awetan Basah Botani

Mahasiswa juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli botani dari BRIN yang berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam penelitian botani. Diskusi yang interaktif dan Informatif ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang pentingnya penelitian dan pelestarian tumbuhan di Indonesia. Pada Kunjungan ini dipandu oleh Ibu Megawati yang telah bekerja selama kurang lebih 21 tahun dimulai dari tahun 2003 di BRIN sebelumnya bernama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan bahwa dikoleksi yang tersimpan berjumlah lebih dari 900 ribu spesimen yang diklasifikasikan berdasarkan famili setiap spesies dan disimpan di botol kaca dengan suhu ruangan 18 untuk menghambat pertumbuhan serangga, bakteri, ataupun jamur. “Spesimen diawetkan menggunakan larutan Alkohol 70 % walaupun terdapat beberapa spesies yang diawetkan dengan gliserin untuk mengindari pembusukan apabila diawetkan dengan larutan alkohol.” Jelas Ibu Mega.

Dokumentasi Penjelasan Pengawetan Botani Oleh Ibu Megawati

Kunjungan ini diharapkan dapat menginspirasi para Mahasiswa untuk terus mendalami ilmu botani dan berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Dengan Kegiatan KKL seperti ini, transformasi pengetahuan dari teori di kelas menjadi praktik lapangan yang nyata semakin memperkaya pengalaman belajar para Mahasiswa. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan lembaga penelitian dalam upaya memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya bagi kalangan generasi muda mahasiswa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image