Menemukan Cinta, Bertemu tanpa Sengaja
Sastra | 2024-10-30 12:01:52Pada tahun 2004 seorang gadis SMA bernama Deanna Adhifa ia memiliki kepribadian yang mudah berteman dan berinteraksi dengan orang orang di sekitarnya.
Deanna Adhifa juga sangat suka mengeksplore hal-hal di sekitarnya. namun, Deanna Adhifa juga sangat menyukai kesendirian jika ia mengalami banyak masalah dalam dirinya. Tetapi Deanna Adhifa tidak memiliki pikiran untuk memiliki pasangan, pada saat itu ia pikir memiliki pasangan hanya mempersulit dirinya untuk beraktivitas dan kegiatan Adhifa seperti hari hari biasanya.
Singkat cerita pada bulan Desember tepat nya tanggal 1 Adhifa bertambah usia, Adhifa mengajak teman teman nya untuk merayakan ulang tahun nya. Beberapa minggu kemudian tepat pada akhir Desember, Adhifa dan teman teman alumni sekolah dasar merencanakan untuk merayakan malam tahun baru. Pada malam 30 Desember Adhifa berkumpul dengan teman lama nya.
Setelah berkumpul mereka saling bertukar cerita, mereka menceritakan kehidupan mereka saat masa masa sma nya. Dan mereka pun merayakan tahun baruan dengan sederhana tetapi sangat istimewa bagi mereka. Pada tanggal 1 Januari 2005 Adhifa merayakan tahun baru bersama 2 teman nya yang bernama Arfira dan Zarisya untuk berlibur ke Pantai. Pada Saat menikmati suasana angin Pantai Adhifa mendapatkan kiriman pesan dari ponsel nya.
Pesan tersebut dikirim oleh seorang lelaki yang bernama Dyferoz Arfathan, ia mengirimkan pesan itu bertujuan untuk mendekati Adhifa. Adhifa membalas pesan tersebut tanpa adanya perasaan, ia hanya berfikir untuk menjadikan nya teman dan tidak pernah berfikir untuk menjadikan nya kekasih.
Adhifa dan Dyferoz berkomunikasi setiap hari, hari makin berlalu dyferoz mulai mengungkapkan perasaan hatinya kepada Adhifa, Adhifa terkejut dan ia benar benar tidak tahu bagaimana kelanjutan mereka suatu saat nanti. Seiring berjalannya waktu Adhifa mulai merasakan ke anehan pada dirinya sendiri. Ia mulai membuka hatinya dan ia mulai menyukai Dyferoz karena Adhifa merasa ia memiliki banyak persama dengan nya.
Beberapa bulan kemudian mereka berdua menjalani hubungan pacaran sejak kelas 1 SMA. Mereka memiliki satu keinginan yang paling mereka harapkan, keinginan mereka yaitu hanya ingin hidup dan tinggal bersama. Adhifa dan Dyferoz sangat menjaga dan mempertahankan hubungan nya agar mereka tetap bersama, walau keinginan itu tidak semudah membalik telapak tangan. Pasti nya mereka sering mengalami banyak masalah.
Beberapa tahun berlalu Adhifa melanjutkan kuliah untuk terus mencari ilmunya untuk berkarir, sementara itu Dyferoz bekerja keras untuk mencapai cita cita nya dan memenuhi keinginan mereka suatu hari nanti. 5 tahun berlalu seorang gadis SMA yaitu Deanna Adhifa telah memperoleh gelar Sarjana nya yang ia usahakan sekian tahun kini berhasil ia capai. Keluarga Adhifa dan Dyferoz sangat bangga pada nya, mereka memberikan kejutan untuk memeriahkan hari kelulusannya.
Di saat itu juga Dyferoz Arfathan menjadi orang yang sukses dan karir nya terus berkembang, ia sangat mapan dan sangat siap untuk menikahi Adhifa. Pada hari itu mereka merencanakan sebuah pernikahan yang sangat mewah, akan tetapi perjalanan mereka menikah tidak semudah yang mereka harapkan. Mereka mengalami banyak masalah, salah satunya mereka mempermasalahkan adat istiadat budaya di upacara pernikahan nya.
Sebelumnya Adhifa dan Dyferoz berasal dari suku yang berbeda, kemungkinan besar sangat bingung untuk adat istiadatnya karena di setiap suku memiliki peraturan pernikahan yang berbeda. Beberapa minggu kemudian orang tua mereka berkumpul untuk membicarakan persoalan pernikahan, perdebatan keluarga dimulai dari kepala panas dikarenakan suku Adhifa tidak dapat di tinggalkan dalam upacara pernikahan. Ujar ayah Adhifa "wong Jowo ojo sampai ilang Jowo ne".
Pernikahan Adhifa harus menggunakan adat istiadat Jawa, jika tidak pernikahan akan tidak berjalan dengan lancar,setelah upacara berakhir silahkan diisi untuk upacara lain" . Spontan ayah Dyferoz menjawab dengan kepala dingin " apakah nanti untuk acara pernikahan di gelar selama 2 hari 2 malam? jika 2 hari 2 malam maka izinkan adat istiadat kami untuk acara dihari pertama dan adat isti adat bapak di hari besok?".
Adhifa dan Dyferoz menjawab kedua orang tua nya dan berkata "kami tidak menggelar acara pernikahan 2 hari 2malam, kami hanya menginginkan 1 hari saja" ujar Adhifa. Kemudian Dyferoz melanjutkan dan menyimpulkan apa yang di sampaikan orang tua mereka "begini saja pada pembukaan pernikahan kami ingin menggunakan adat istiadat Banjar dan ketika malam hari kami ingin menggunakan adat Jawa, apakah kalian setuju jika susunan pernikahan seperti ini? " ujar Dyferoz. Kemudian orang tua mereka memusyawarahkan tanpa melibatkan paksaan dan keterpaksaan, setelah itu orang tua mereka menyetujui susunan upacara adat tersebut.
Sebulan kemudian pernikahan mereka berjalan sesuai harapan Adhifa dan Dyferoz, acara pernikahan di penuhi dengan kebahagiaan, tangisan haru dari keluarga mereka, dan pasti akan mereka kenang sepanjang masa. Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun keluarga kecil Adhifa dan Dyferoz sangat penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Mereka di karuniai anak kembar perempuan dan laki laki yang bernama Deandra Zafero dan Jeandra Zafera, mereka sangat menyayangi Fero dan Fera dengan sepenuh hati dan merawatnya penuh kasih sayang dari bayi hingga dewasa nanti. 10 tahun berlalu, Fero dan Fera beranjak dewasa ia diajarkan ayah nya untuk meneruskan karir nya. Mereka berdua merupakan anak yang ambis untuk belajar, dan mereka memiliki hobi yang sama seperti Adhifa, yaitu suka berexplore. Sebagai orang tua, Adhifa dan Dyferoz sangat memberikan support kepada kedua anak nya, selalu memberi dukungan kepada anak nya, selain itu mereka juga sanggat bangga kepada anak anak mereka.
15 tahun kemudian Fero dan Fera menjadi anak yang sukses, ia memiliki usahanya sendiri dan ia juga meneruskan karir ayah nya. Saat ini Adhifa dan Dyferoz memenuhi semua impian impian nya mereka saat ini hanya menikmati masa tua nya. Cinta mereka tidak pernah pudar berawal dari kisah SMA hingga masa tua sampai menjadi debu nantinya. Keluarga yang harmonis, aman, nyaman, dan damai penuh kebahagiaan adalah keluarga impian semua orang. Beruntungnya Deandra Zafero dan Jeandra Zafera menjadi anak mereka semasa ia kecil hingga saat ini ia mendapatkan kasih sayang yang luar biasa dari ayah ibunya. Semoga mereka terus bersama selamanya.
Jika ingin mendapatkan ending yang bahagia maka lewatilah badainya bukan mengganti orangnya. Jodoh itu di tangan kita, takdir yang di tangan Allah, jika ingin berjodoh maka sama sama berusaha untuk saling bersama.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.