Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sucahyo adi swasono@PTS_team

Kepada Kawan Nun Jauh di Sana

Sastra | 2024-10-18 01:43:12
Ilustrasi: pixabay.com

Kawan, kembali kucurahkan isi kalbuku kepadamu. Semoga engkau tiada bosan menanggapi tentang apa yang kusampaikan kepadamu untuk kali yang kesekian ...

Lantaran jarak yang memisahkan kita, maka jalan inilah satu-satunya yang bisa kutempuh demi terjalinnya persahabatan kita yang sudah seharusnya beradab yang bukan oleh dorongan nafsu yang bersandar di atas materialistis belaka ...

Langsung saja, ya?

Kali ini tentang "Koreksi Pemahahaman Ibadah". Pemahaman masyarakat tentang ibadah pada umumnya adalah sebagai ritual atau aktivitas yang terkait dengan keagamaan. Misal: mengaji, shalat, berdzikir, puasa, zakat, maupun haji. Suatu kekeliruan pemahaman yang fatal, lantaran kegiatan di atas bukanlah esensi dari ibadah, kawan ...

Lantas, bagaimanakah pemahaman yang tepat tentang ibadah itu?

Secara leksikal etimologis, kata ibadah adalah gerak mengabdi kepada Tuhan semesta alam. Kemudian, seperti apakah gerak mengabdi yang dimaksudkan itu?

Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya senantiasa dalam sistem keseimbangan yang sempurna (lihat, Al-Mulk:3-4), tak terkecuali pada tubuh biologis kita. Tuhan memerintahkan kita agar selalu menjaga keseimbangan ciptaan-Nya (Ar-Rahman:9). Tuhan mengajarkan aturan-aturan atau hukum-hukum adalah untuk menegakkan sistem kehidupan seimbang dan sebagai pagar pelindung terhadap sistem keseimbangan ciptaan-Nya.

Jadi, ibadah adalah gerak sunatullah, yakni bagaimana menjalankan pola hidup seimbang yang meliputi keseimbangan diri, sosial maupun alam.

Bagaimanakah dengan kegiatan mengaji dan ritual keagamaan lainnya?

Mengaji atau mempelajari kitab ataupun ajaran Tuhan secara umum bisa dikategorikan sebagai bagian dari ibadah. Namun lebih tepatnya adalah sebagai "pengantar" untuk ibadah atau untuk hidup seimbang, bukan ibadah yang sebenarnya. Begitu pula dengan shalat dan ritual lainnya, bisa sebagai pengantar ataupun pagar untuk melindungi kegiatan ibadah (aktivitas hidup seimbang) (Al-Ankabut:45; Thaha:14).

Dengan demikian maka,

> Syhadat: komitmen untuk menegakkan hidup seimbang
> Shalat: pembinaan untuk mencegah perbuatan merusak keseimbangan
> Puasa: pembinaan perbaikan keseimbangan perilaku dan fisik
> Zakat: pembinaan untuk pembersihan kegiatan ekonomi yang merusak keseimbangan
> Haji: ritual pembinaan untuk menumbuhkan spirit menegakkan sistem keseimbangan dunia.

Tahapan program ibadah sebagaimana pada Hud:2-3 adalah sebagai berikut,
>Rehabilitasi diri (taubat)
>Membangun sistem sosial dan lingkungan yang seimbang> Menegakkan tatanan dunia yang seimbang.

Tahap rehabilitasi diri (taubat), maka proses yang benar sebagaimana yang tersebut di Hud:2 adalah sebagai berikut,

1. Menyadari atas kesalahan hidup dan mohon pembebasan kesalahan (amnesti) kepada Tuhan (komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan
2. Melakukan rehabilitasi diri atas kerusakan yang terjadi dengan penerapan pola hidup seimbang, yang meliputi:
> Rehabilitasi pandangan (keluar dari paradigma dzulumat menuju paradigma yang haq)
> Rehabilitasi fisik (menjadi fisik yang sehat dan tangguh)
> Rehabilitasi ahlak (budi pekerti yang baik-seimbang).

Demikianlah kawan, apa yang bisa kusampaikan kepadamu, curahan kalbuku kepadamu untuk kali ini, dan kutunggu selalu tanggapan balasan darimu. Semoga kita senantiasa masih diberikan kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Segala. Amin ...

*****

Kota Malang, Oktober di hari kedelapan belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image