Data Warehouse vs Database: Perbedaan dan Fungsinya
Teknologi | 2024-10-15 10:12:29Dengan pesatnya perkembangan teknologi, hampir semua orang pasti sudah pernah mendengar istilah “database”. Database adalah sebuah sistem penyimpanan data yang memiliki banyak aplikasi dan manfaat. Namun, apakah kalian sudah pernah mendengar tentang “Data Warehouse”? Data warehouse juga merupakan sebuah sistem penyimpanan data loh. Lalu, apa perbedaan dari kedua istilah tersebut? Agar kalian lebih mengerti, ayo baca penjelasan di bawah ini!
Definisi
Database atau basis data, adalah sebuah sistem penyimpanan data yang dirancang untuk menangani transaksi sehari-hari, misalnya pemrosesan pesanan online shop, registrasi akun untuk sebuah website, atau sistem inventaris. Database biasanya digunakan untuk mengelola operasi harian dari suatu bisnis dan mendukung aplikasi berbasis transaksi, seperti sistem manajemen pelanggan atau sistem keuangan. Contoh database yang seringkali digunakan adalah MySQL, PostgreSQL, dan Oracle.
Nah, sedangkan Data warehouse adalah sistem penyimpanan data yang digunakan untuk analisis data berskala besar. Data warehouse mengumpulkan data yang sudah ada daru berbagai sumber, seperti database transaksi, aplikasi yang digunakan, dan banyak sumber eksternal yang lain, untuk memberikan insight jangka panjang kepada penggunanya. Insight yang didapat dari data warehouse bisa membantu proses pengambilan keputusan yang strategis. Sistem data warehouse seringkali digunakan untuk analitik data, pelaporan, dan business intelligence (BI). Beberapa contoh data warehouse populer termasuk Amazon Redshift, Google BigQuery, dan Snowflake.
Perbedaan Utama antara Data Warehouse dan Database
a. Tujuan Penggunaan
- Database dirancang untuk menangani transaksi harian dan memperbarui data secara real-time. Misalnya, waktu kita melakukan pembelian di situs e-commerce, data pesanan kita akan disimpan dalam database.
- Data Warehouse berfokus pada analisis data historis dan pengambilan keputusan berbasis data. Data dari beberapa sumber dikumpulkan, diproses, dan diolah untuk dianalisis, sehingga membantu dalam menemukan tren atau pola jangka panjang.
b. Jenis Data yang Dikelola
- Database biasanya menangani data operasional yang sering diperbarui, seperti data pelanggan, transaksi, atau stok barang. Data yang disimpan dalam database bersifat terperinci dan spesifik untuk setiap transaksi.
- Data Warehouse menangani data historis yang telah dirangkum dan dibersihkan dari berbagai sumber. Data ini digunakan untuk tujuan analitik, seperti memahami perilaku pelanggan, tren penjualan, atau performa bisnis.
c. Fungsi Utama
- Database berfungsi untuk memproses, menyimpan, dan memperbarui data dalam aplikasi operasional, seperti aplikasi e-commerce atau sistem manajemen pelanggan.
- Data Warehouse berfungsi untuk menggabungkan, mengolah, dan menganalisis data dari berbagai sumber untuk menghasilkan laporan dan wawasan bisnis yang strategis.
d. Performa dan Optimasi
- Database dioptimalkan untuk menangani banyak transaksi kecil secara cepat dan efisien, menggunakan prinsip-prinsip seperti ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) untuk memastikan integritas data.
- Data Warehouse dioptimalkan untuk kueri yang kompleks dan pengambilan data dalam jumlah besar. Pengguna sering kali menggunakan alat analitik atau OLAP (Online Analytical Processing) untuk mengeksplorasi data.
Kapan Harus Menggunakan Data Warehouse dan Database?
Seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, pilihan untuk penggunaan sistem penyimpanan data bisa disesuaikan dengan kebutuhan kalian dan fungsi dari masing-masing sistem. Jika dibutuhkan sistem untuk menangani transaksi sehari-hari dan operasi bisnis secara real-time, maka kalian dapat menggunakan database. Misalkan kalian ingin membuat sebuah web untuk manajemen stok gudang, penggunaan database akan memastikan transaksi yang terjadi dalam sistem dapat diproses secara efisien.
Tapi, jika tujuan kalian adalah mencari suatu pola atau insight dari data-data historis yang sudah ada untuk membantu mengambil suatu Keputusan bisnis, maka data warehouse adalah sistem yang lebih tepat. Sesuai dengan fungsinya, data warehouse dirancang untuk menangani analisis yang lebih mendalam dengan menggabungkan data dari berbagai sumber dan menghasilkan wawasan bisnis.
Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kedua sistem penyimpanan ini secara bersamaan dalam suatu bisnis, kalian bisa menggunakan kedua sistem penyimpanan data ini dalam bisnis kalian sesuai dengan kebutuhan. Contohnya, dari web manajemen stok gudang yang sudah disebutkan di atas, kalian menggunakan database untuk memperbarui data secara instan setiap kali ada transaksi, kemudian kalian bisa menggunakan data warehouse untuk mencari pola dari penjualan setiap produk, selain itu kalian juga bisa memprediksi kapan stok dari suatu barang akan habis atau perlu re-stock.
Meskipun data warehouse dan database sama-sama sebuah sistem untuk menyimpan data, ternyata fungsi dan cara kerjanya cukup berbeda bukan? Memahami perbedaan kedua sistem ini penting untuk mempermudah jalannya proses bisnis kalian. Dengan memilih alat yang tepat, kalian dapat meningkatkan kinerja proses bisnis kalian dan pengambilan keputusan juga bisa jauh lebih mudah loh!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.