Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adianti Azidan

Salah penanganan covid,ibadah umat islam kian dikorbankan.

Politik | 2022-02-14 19:56:30

Salah Penanganan covid,ibadah umat islam kian dikorbankan.

Kementerian Agama (Kemenag) menginstruksikan agar pengurus dan pengelola tempat ibadah memberlakukan jarak maksimal satu meter antarjemaah dalam peribadatan salat, seiring dengan mulai melonjaknya kasus virus corona (Covid-19) akibat varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia.

Ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran Nomor SE. 04 Tahun 2022 yang ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di DKI Jakarta pada 4 Februari 2022.Mengatur jarak antarjemaah paling dekat 1(satu)meter dengan memberikan tanda khusus pada lantai,halaman,atau kursi,"demikian bunyi poin keenam yang di atur dalam se tersebut.

Ketika melihat fakta kasus covid-19 terus meningkat seharusnya pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi kasus covid-19 ini yang terus melonjak,yaitu dengan mengunci wilayah yang terdampak virus ini dan melarang orang luar Masuk kewilayah yang terdampak.Tentunya ini akan menekan penularan virus covid-19 ini.Bukan malah membuat kebijakan yang salah untuk menangani kasus covid-19 yang semakin melonjak dengan membuat kebijakan pembatasan ibadah bagi muslim seakan akan virusnya tau dan datang disaat-saat hari besar umat islam.Tapi ketika umat lain yang merayakan hari besarnya tidak satupun kebijakan yang di keluarkan seperti perayaan taun baru dan natal,perayaan imlek dll.

Terbukti ini hanya kebijakan yang masif yang hanya ditujukan untuk kaum muslim dan menghalang-halangi muslim untuk beribadah padahal Allah dan Rosulnya sudah menjamin tidak akan ada penularan penyakit didalam masjid.Sebagai orang yang beriman kita harus percaya akan janji Allah dan rosulnya.

Dari sini kita bisa melihat kesalahan dari pemerintah dalam menangani kasus covid-19 ini,dengan dalih rakyat harus taat prokes tapi nyatanya banyak dari kalangan pejabat yang yang justru melanggar prokes itu sendiri.Dari sini rakyat semakin faham kebijakan pemerintah saat ini hanyalah alat untuk menghalang-halangi muslim beribadah.

Inilah kegagalan pemerintah yang menerapkan sistem kapitalisme yang gagal dalam menangani Pandemi yang sudah berjalan 2 tahun ini,karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan hanya pro untuk penguasa dan pengusaha,rakyat hanya menjadi korban dari kebijakan-kebijakan pemerintah ini.

Sangat berbeda dengan sistem Islam,Fungsi negara didalam sistem islam adalah sebagai pelayan dan pengatur dan pelindung urusan umat.khalifah akan melindungi rakyatnya dan segera menangani pandemi ini dengan cepat dan Sebaik-baiknya,dengan menerapkan locdown untuk mencegah penularan virus covid-19 ini.Locdown pernah diterapkan pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin khottob dan penyakit yang menular ini berhasil disembuhkan, karena yang terjangkit penyakit yang menular ini benar -benar di isolasi ditempat isolasi khusus dan jauh dari pemukiman penduduk.Inilah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk menghentikan penularan kasus covid -19 ini,bukan membuat kebijakan-kebijakan yang membuat ibadah umat islam dikorbankan.Wallahua'lam bishowab.

(Adianti,muslimah wonogiri)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image