5 Cara Ternak Burung Puyuh Petelur Agar Hasil Panen Menjanjikan
Bisnis | 2022-02-10 04:45:49Ada banyak ide untuk memulai usaha ternak salah satunya dengan cara ternak burung puyuh petelur. Keuntungan yang menjanjikan dan sedikit dalam pengeluaran modal membuat ide ternak burung puyuh ini banyak dipilih. Selain bisa dijadikan sebagai usaha pokok, ternak puyuh ini bisa juga untuk usaha sampingan.
Bagi yang belum tahu bagaimana langkah-langkah untuk ternak burung puyuh dengan hasil panen memuaskan tidak perlu khawatir. Di bawah ini langkah-langkah cara agar ternak burung puyuh berhasil panen melimpah:
1. Persiapkan Kandang dengan Suhu dan Pencahayaan yang Tepat
Hal pertama yang perlu disiapkan dalam usaha ternak burung puyuh adalah mempersiapkan kandang tempat perkembangbiakan dari telur sampai dewasa. Kandang tersebut didesain bersusun yang terbuat dari material kayu atau bisa juga dengan rangka baja. Dalam ternak burung puyuh dibutuhkan 4 kandang.
Selain memperhatikan desain dan jumlah kandang, suhu ruang kandang tidak kalah penting juga untuk diperhatikan. Suhu stabil untuk kebutuhan burung yaitu antara 20-25 derajat Celcius. Selain itu perlu disiapkan juga sistem penerangan memadai dengan menggunakan lampu pijar.
2. Lakukan Pembibitan Burung Puyuh dengan Pilih Bibit Unggul
Cara ternak burung puyuh petelur selanjutnya adalah memilih bibit berkualitas yang akan dijadikan induk para bibit burung puyuh berkualitas. 1 ekor burung puyuh betina berusia 50 hari sudah bisa dipilih untuk dijadikan induk dalam proses pembibitan ini.
Bibit burung puyuh bermutu memiliki bentuk tubuh tanpa cacat, geraknya aktif dan warna bulunya cerah. Apabila bibit hasil membeli biasanya sudah di suntikan vaksin NWD tetapi untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung pada penjual agar peternakan burung bisa sukses.
3. Perhatikan Perawatan Kandang dan Kesehatan Burung Puyuh
Indukan harus dijaga kesehatannya agar tidak mudah stres dan terkena penyakit. Untuk itu penting melakukan perawatan secara rutin mulai dari mengontrol kebersihan kandang, ketersediaan pakan dan kontrol penyakit. Lakukan sanitasi kandang agar mengurangi risiko berkembangnya virus dan bakteri penyebab penyakit.
Walaupun hanya soal kandang upaya ini sangat mendukung kualitas hasil telur. Sedangkan untuk melakukan pengontrolan burung puyuh bisa dilakukan pemeriksaan secara rutin dengan mengkonsultasikannya pada Penyuluh Pertanian Lapangan terdekat. Kemudian pisahkan apabila ada yang terdeteksi penyakit agar tidak menular ke burung yang lain.
4. Berikan Jenis Pakan Burung Puyuh Petelur yang Tepat
Jenis pakan burung puyuh umumnya terdiri dari dua tekstur yaitu pelet dan tepung. Pakan tepung diberikan untuk anakan burung yang masih berumur 3 pekan ke bawah. Sedangkan yang bertekstur pelet dapat dijadikan asupan makanan untuk anakan yang berusia 3 pekan ke atas atau bisa juga untuk makanan induk.
Supaya lebih meningkatkan daya tahan burung puyuh tambahkan vitamin khusus. Ini dilakukan hasil panen lebih menjanjikan. Tentu saja cara ternak burung puyuh petelur tahap ke-4 ini tidak boleh dilewatkan sebab berkaitan dengan kesehatan burung.
5. Lakukan Panen Burung Telur Puyuh
Setelah usia 1 bulan indukan betina yang sehat sudah dapat menghasilkan telur. Peternak bisa panen telur puyuh cukup sering bahkan kalau beruntung dapat panen setiap hari. Tentu saja proses ini hanya bisa dilakukan selama masa produksi berjalan.
Dengan kemungkinan di saat panen telur burung puyuh maka keuntungan besar pasti akan didapatkan. Bahkan usaha ternak ini cukup menjanjikan bagi yang modal kecil tapi ingin mendapatkan keuntungan besar.
BACA JUGA: Cara ternak lele dalam drum
Bagi yang ingin ternak burung puyuh dengan hasil melimpah, tentu saja jangan sampai melewatkan 5 cara ternak burung puyuh petelur di atas. Sebab, memperhatikan kebersihan kandang agar ternak burung puyuh tidak menimbulkan bau, kesehatan burung dan pemberian pakan merupakan aspek untuk mendapatkan keuntungan dalam beternak.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.