Dilema Mahasiswa Semester Akhir
Curhat | 2022-02-06 21:20:32Skripsi merupakan tugas terakhir sebagai syarat kelulusan pada masa perkuliahan. Banyak sekali keresahan serta lika liku bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas ini.
Setiap mahasiswa memiliki permasalahan sendiri yang beragam dan tidak sama. Seperti kendala serta kondisi tertentu yang mengharuskan untuk menunda penyelesaian tugas ini. Setiap jurusan dan program studi memiliki standar syarat dan kriteria yang berbeda dalam penulisannya dan setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda pula dalam menyikapi penyelesaian tugasnya.
Saya setuju jika ada yang mengatakan bahwa pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang tidak ditunda, akan tetapi kembali lagi pada diri masing-masing. Meskipun skripsi ini penting sebagai tahap ujian akhir bagi mahasiswa namun skala prioritas setiap orang tentu berbeda. Bukan berarti mengabaikan, hanya bisa saja ada hal mendesak yang memang harus diselesaikan dengan segera. Tentu saja dengan alasan penting yang tidak pernah kita tahu antara satu dengan ainnya.
Saya juga sependapat jika ada yang mengatakan bahwa jika kita lebih rajin dan berusaha lebih keras lagi maka tidak ada alasan apapun dan semua akan selesai dengan baik. Namun tidak semua orang sama dan bisa melewatinya dengan tenang atau beranggapan bahwa apa yang menimpanya seolah baik-baik saja. Seperti ketika menemui dosen yang sulit dihubungi, ketika tidak mendapatkan ijin dari lembaga penelitian, ketika ada kendala yang mengharuskan untuk mengganti judul dan mengulang proposal dari awal, ketika hasil dari olah data tidak valid, dan banyak lagi permasalahan lainnya.
Sangat wajar, ketika mendapat kabar dari salah seorang teman yang telah selesai terlebih dulu lalu ada yang merasa seperti diburu dan tidak tenang, sedih, stres, dan perasaan tidak enak lainnya. Walaupun dua dari sepuluh anak justru merasa termotivasi dan lebih semangat lagi untuk menyelesaikan tugasnya.
Rasa lelah, ingin menyerah dan merasa berjuang lebih namun hasil yang didapat belum sesuai dengan keinginan adalah proses yang akan ditemui siapa saja yang berada dalam fase ini. Namun kembali lagi bahwa hal itu sangatlah wajar.
Jalani dan nikmati setiap proses yang dilalui karena dari proses itulah perasaan lega ketika berakhir yang akan didapat jauh terasa lebih indah karena disertai dengan cerita-cerita yang tidak akan dilupakan.
Untuk menghadapi semua itu yang harus kita lakukan bagi sesama teman yang sedang berjuang adalah dengan saling memberikan semangat dan doa, saling mengerti dan menghargai dengan keputusan masing-masing. Saling membantu, memberikan nasihat jika diminta dan saling berdiskusi jika dibutuhkan.
Dan untuk siapapun yang sedang berada dalam fase ini sebagai kalian yang berjuang, Lakukanlah yang terbaik dan berusahalah seaksimal mungkin. Apapun yang menjadi keputusan kalian tentu saja sudah kalian pertimbangkan dengan baik dan bijaksana. Cobalah berlatih untuk membagi waktu dan luangkan sedikit demi sedikit untuk menyelesaikan tugas kalian. Selalu yakinlah bahwa semua akan selesai dan terlewati dengan baik jika kita terus berusaha dan tidak pernah berhenti untuk berproses dan berdoa setiap harinya.
Satu pesan untuk digaris bawahi sebagai pengingat karena seringkali kita tidak sadar bahwa waktu akan berjalan dengan begitu cepat. Semoga tidak ada sesal di kemudian hari akan pilihan yang telah ditentukan dengan pertimbangan yang bijaksana pada hari ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.