Inilah 3 Manfaat Rompi Beban Ala Militer Yang Viral Saat dipakai AHY Saat Olahraga
Info Terkini | 2022-01-31 07:05:41Rompi beban atau weighted bodi vest ala-ala militer yang digunakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) trending karena diduga rompi antipeluru. Walau sebenarnya, rompi beban semacam ini cukup wajar digunakan saat olahraga.
Pegiat kesehatan olahraga dr Michael Triangto, SpKO menyebutkan rompi beban sering digunakan untuk tingkatkan pembakaran lemak. Tipe pemberat yang dipakai berbagai macam, ada yang berbentuk pasir besi dan ada pula yang berupa pelat baja.
"Jika olahraganya kardio seperti jogging, ini untuk menambahkan beban dan diharap tingkatkan peranan kardiorespirasi," kata dr Michael dalam pembicaraan dengan detikcom belakangan ini.
1. Kardiovaskular
Untuk pelari, pemakaian rompi beban saat latihan disebutkan dapat tingkatkan lactate tresholds pada darah, yaitu toleran badan pada pembangunan asam laktat saat beraktivitas fisik. Gampangnya, semakin tinggi lactate tresholds jadi tidak cepat pegel-pegel karena fatigue atau kecapekan.
Untuk latihan, biasanya dipakai beban 5-40 % berat tubuh. Beban yang semakin tinggi memberi faedah pada perform lari cepat atau sprint, dan beban yang lebih rendah sampai 10 % berat tubuh lebih memberi faedah untuk lari jarak jauh.
2. Kemampuan
Faedah pemakaian rompi beban pada kemampuan otot dilihat dalam sebuah riset yang memperbandingkan perform saat push up dan bench press, dengan dan tanpa beban. Bisa dibuktikan, ada kenaikan perform seperti menambah beban pada olahraga yang lain.
3. Metabolisme
Memberi beban saat olahraga bisa tingkatkan kekuatan badan dalam memetabolisme lemak dengan efektif dalam sebuah riset. Tetapi karena risetnya masih bertaraf kecil, diperlukan riset selanjutnya untuk memberikan dukungan claim itu.
Baca Juga: Apa Itu Health di FF
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.