Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Strategi Buy on Weakness (BoW) Saat Saham Lesu Terpapar Omicron

Eduaksi | 2022-01-26 11:56:25

Virus Omicron tak dipungkiri menjadi pemicu pelemahan IHSG di luar sentimen negatif lainnya seperti investor yang was-was menanti pengumuman kebijakan The Fed dan harga beberapa komoditas yang melemah.

Terkait perkembangan Covid-19 terutama varian Omicron, jumlah kasus positif harian di Indonesia naik signifikan. Hal ini membuat investor was-was.

Investor menjadi was-was kalau-kalau pemerintah tiba-tiba menarik rem darurat saat kasus Covid-19 semakin melesat.

Investor yang pada satu sisi memilih melakukan aksi jual, di sisi lain memilih wait and see, sehingga mau tidak mau menjadi sentimen negatif untuk aset berisiko seperti saham. Alhasil IHSG pun mengalami pelemahan.

Kendati demikian, pelemahan IHSG tentu bukan akhir segalanya. IHSG yang sedang melemah justru bisa mendatangkan peluang cuan, jika dimanfaatkan dengan bijak.

Di balik IHSG yang sedang melemah, tentu saja ada saham-saham yang sedang anjlok. Namun anjlok di sini bisa dimaknai secara positif karena sebenarnya ada saham-saham yang sedang diskon.

Di sinilah kesempatan emas bagi investor untuk masuk pasar saham dengan melakukan aksi yang dinamakan buy on weakness. Strategi Buy on Weakness tepat dilakukan manakala pasar saham sedang melemah (bearish) yang ditandai dengan harga sejumlah saham yang sedang anjlok. Di saat seperti ini sebenarnya ada saham-saham yang justru sedang diskon.

Secara teori, buy on Weakness berarti membeli saham saat harganya murah. Murah di sini tentu saja bukan murahan. Investor wajib memiliki tolok ukurnya, yakni melalui analisis nilai valuasi sahamnya. Murah itu bukan melulu soal nominal harga saham, tetapi jelas terkait dengan nilai valuasi sahamnya.

Untuk mengukur valuasi harga suatu saham, investor bisa menggunakan rasio keuangan seperti Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Rasio keuangan ini bisa menjadi parameter dalam mengukur valuasi harga suatu saham benar-benar murah atau tidak.

Valuasi wajib dilakukan karena memilih saham yang akan dibeli itu bukan sekadart beli yang sedang murah, tetapi yang ke depannya juga memiliki prospek cuan yang cerah. Dengan begitu, buy on weakness pun benar-benar mendatangkan cuan.

Menariknya, saat ini untuk membeli saham yang secara valuasi sedang murah dan ke depan membuahkan cuan sudah sangat mudah karena sudah serba online dengan smartphone di genggaman tangan.

Buy on weakness untuk saham-saham pilihan bisa dilakukan dengan mudah secara online, semisal dengan IPOT EZ miliki Indo Premier Sekuritas yang sudah terintegrasi dalam aplikasi IPOT. So, dengan analisis yang komprehensif maka buy on weakness pun bakal menghasilan cuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image