Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Rugi dalam Investasi, Apa yang Harus Dilakukan?

Eduaksi | Monday, 26 Sep 2022, 10:33 WIB

Investasi termasuk salah satu cara terbaik untuk mengamankan dan menjaga kestabilan kondisi keuangan di masa depan. Namun seperti halnya bisnis, ada risiko kerugian yang harus siap diterima atau kalau dalam investasi menjadi buntung.

Kerugian dalam investasi bisa dialami siapa pun, terutama bagi mereka yang tidak mengenal strategi investasi yang baik. Namun, tatkala menderita kerugian atau kegagalan dalam investasi apakah kita lantas putus asa seumur hidup?

Tidak boleh demikian tentunya. Ingat pepatah, kegagalan adalah awal kesuksesan. Oleh sebab itu, seseorang yang memutuskan untuk terjun dalam dunia investasi maka wajib hukumnya siap menghadapi kemungkinan kerugian yang menyertainya.

Lantas apa yang harus dilakukan saat benar-benar mengalami kerugian dalam investasi? Simak tip berikut ini:

1. Jangan membuat keputusan lanjutan yang terburu-buru

Kepanikan biasa dialami investor yang mengalami kerugian dalam investasi. Menyadari bahwa kepanikan justru menjerumuskan pada keputusan-keputusan yang salah, sebaiknya saat mengalami kegagalan dalam investasi berusaha lah untuk tetap tenang dan berpikir dengan jernih. Benar bahwa kerugian besar ini bisa mengacaukan keuangan secara menyeluruh, tetapi jika semakin terburu-buru dalam mengambil keputusan justru banyak dampak buruknya. Setelah tenang dan pikirannya jernih, saatnya mencari akar masalah yang menyebabkan kerugian dalam investasi. Dengan tahu penyebab utamanya maka untuk selanjutnya menumbuhkan kesadaran untuk menerima kerugian. Setelah tahu penyebab kerugian maka akan mudah pula dalam mencari solusi yang tepat alias bukan berdasarkan emosi sesaat.

2. Belajar dari mereka yang dianggap ahli

Tak ada salahnya dalam menghadapi kondisi kerugian dalam investasi berkonsultasi dengan pihak lain yang dianggap lebih mumpuni dalam investasi. Konsultasi ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan kesalahan-kesalahan yang tidak boleh terulang lagi di kemudian hari. Konsultasi membuka cakrawala pengetahuan untuk membuat keputusan yang tepat untuk setiap investasi yang dilakukannya.

3. Tak perlu menyesal berlarut-larut

Menyesali kerugian dalam investasi itu manusiawi, tetapi hendaknya tidak berlama-lama atau lantas menjadi trauma dalam investasi. Sadari betul bahwa yang namanya kerugian itu menjadi kemungkinan dari yang namanya investasi. Kerugian menempa kemampuan seseorang untuk menjadi investor yang ulung. Kalau pun merasa tidak mampu berinvestasi pada instrumen yang membuat rugi, masih ada instrumen lain yang bisa dipilih. Misalnya merasa rugi dalam investasi saham maka bisa memilih instrumen lain seperti reksa dana dengan risiko yang lebih rendah yang saat ini mudah dilakukan dalam satu aplikasi, semisal aplikasi IPOT yang sudah bisa untuk investasi saham sekaligus reksa dana dengan mudah dengan ponsel di genggaman tangan. IPOT sudah mengintegrasikan platform IPOTFund. Tak boleh dilupakan juga bahwa keberhasilan dalam investasi itu memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Investasi butuh pengorbanan dan perjuangan, terutama supaya mau terus belajar dan tidak gampang putus asa. Bangkit setelah kerugian akan membelikan manfaat lebih besar karena seseorang pada dasarnya bisa belajar dari kerugiannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image