Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Hindari Investasi Saham Hanya Karena Ikut-ikutan

Eduaksi | Monday, 10 Oct 2022, 10:47 WIB

Di tengah kemudahan investasi saham, ada satu perilaku dalam investasi yang baik dikedepankan yakni untuk tidak gampang melakukan investasi hanya karena faktor ikut-ikutan (herding behavior).

Kemunculan publik figur, artis dan influencer yang tiba-tiba "mempromosikan" saham tertentu wajib diwaspadai secara fundamental sahamnya agar tidak terjebak masuk pada saham-saham yang secara fundamental jelek.

Kalau di waktu-waktu yang lalu kita terjebak dan terpengaruh omongan mereka ini, kini saatnya untuk mengubah pengaruh mereka itu tidak terlalu besar dalam praktik investasi saham kita.

Pandangan dan pendapat mereka itu seyogianya tidak ditelan mentah-mentah, tetapi perlu diteliti terlebih dahulu dengan melakukan analisis fundamentalnya.

Pada awal-awal investasi selama masa pandemi memang harus diakui banyak investor pemula yang ikut-ikutan masuk saham karena pada masa ini investasi saham sedang hype.

Tak ada yang salah kalau di awal-awal masuk saham karena ikut-ikutan saja, namun sering dengan berjalannya waktu investasi dilakukan secara mandiri. Dengan demikian potensi kerugian bisa dipertanggungjawabkan dan diterima dengan lapang terbuka.

Beda halnya jika dalam investasi dilakukan hanya karena ikut-ukutan dan potensi kerugian itu terealisasi maka penyesalannya lebih berat dan bisa saja menyalahkan pihak lain yang merekomendasikannya.

Sebagai investor saham yang cerdas dan bijaksana, tentu herding behavior ini bukanlah pilhan yang tepat. Satu hal yang perlu dipahami bahwa opini atau pandangan 1,000 orang tidak semata-mata membuat sesuatu menjadi fakta.

Ikut-ikutan boleh saja, namun harus tetap melakukan analisis mendalam terhadap sebuah saham sebelum melakukan transaksi. Analisis yang komprehensif diperlukan supaya hasil yang diinginkan benar-benar tercapai.

Menariknya, analisis yang komprehensif kini gampang dilakukan karena sudah ada sarananya, semisal di aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas, investor bisa melakukan analisis yang komprehensif dengan mudah.

Analisi fundamental dan teknikal bisa dilakukan karena data, informasi, hasil riset dan fitur-fitur yang komplit disajikan secara free. Investor tinggal menganalisis saham yang diinginkan secara mandiri untuk hasil yang optimal dengan cepat.

Dengan smartphone di genggaman tangan maka investasi mulai analisis hingga transaksi bisa dilakukan dengan mudah dimana pun dan kapan pun selama masih jam bursa.

Alhasil, investasi saham bisa dilakukan dengan mudah secara mandiri dan tidak terjebak pada saham-saham yang secara fundamental tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hanya karena ikut-ikutan saja.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image