Ketika Algoritma Mendikte Berita: Ancaman Terhadap Kualitas dan Independensi Jurnalisme
Lainnnya | 2024-10-06 09:23:30Pekerja pers saat ini semakin mengandalkan algoritma media sosial untuk mendistribusikan berita. Algoritma ini biasanya menyesuaikan konten sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna.
Algoritma media sosial yang digunakan di platform seperti Facebook, Instagram, dan X (Twitter) cenderung mengutamakan konten dengan banyak interaksi, seperti likes, share, dan komentar. Hal ini memberikan pengaruh besar pada independensi pers dan kualitas berita yang disajikan.
Penggunaan algoritma memang mempermudah akses ke audiens yang lebih besar, tetapi di sisi lain juga menimbulkan berbagai tantangan yang dapat mengancam independensi serta kualitas jurnalisme.
Ketergantungan ini bisa mengancam kebebasan pers, karena berita yang disampaikan mungkin menjadi bias dan kurang objektif. Dampak ketergantungan algoritma ini seperti tekanan untuk menyesuaikan diri pekerja pers merasa tertekan untuk menyesuaikan konten mereka dengan algoritma agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Hal ini dapat mengarah pada penurunan kualitas jurnalisme dan menghambat inovasi dalam penyampaian berita.
Adapun dampak terhadap kualitas berita seperti minimnya kedalaman analisis tekanan untuk memproduksi konten yang cepat dan menarik bisa mengurangi kesempatan untuk melakukan investigasi mendalam dan analisis kritis terhadap suatu masalah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.