Barisan Sakit Hati
Sastra | 2024-10-04 00:46:39Kesatuan serdadu yang siap untuk bertempurkah?
Sepertinya tidak juga!
Lalu?
Bisa saja lantaran kecewa
Atau terlalu sulit untuk menerima fakta realita
Bahwa kekalahan itu adalah hal biasa
Di setiap permainan, di segala permainan
Camkan itu!
Jikakalau sang lawan memang lebih piawai
Mengapa harus dipungkiri?
Dan, menjadikan diri berlumurkan sakit hati?
Berhentilah bernyanyi dalam untaian nada sumbang
Karena itu takkan menghibur, takkan mampu menyejukkan
Kusutnya hati yang gelisah merobek marwah
Adakah selain cacian, umpatan dan kambing hitam
Di setiap narasi yang kau tawarkan?
Nyanyian retorikamu sarat dengan kebencian
Adalah akibat jalan pikiranmu mengalami penyumbatan
Yang tak sampai pada pemahaman
Tentang makna sesungguhnya sebuah permainan
Yang pasti akan berujung pada kemenangan atau kekalahan
Berlapang dadalah, buat apa memercikkan masalah
Serahkanlah kepada sejarah
Dan, biarkanlah sejarah yang akan menjawabnya ...
*****
Kota Malang, Oktober di hari keempat, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.