Kekerasan Terhadap Anak: Luka yang Membekas, Masa Depan yang Terancam
Eduaksi | 2024-09-30 13:12:24Kekerasan terhadap anak di Indonesia menjadi topik yang sering muncul di berbagai berita. Data menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak meningkat dari tahun ke tahun. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) mencatat ribuan laporan kekerasan setiap tahun, baik berupa kekerasan fisik, seksual, maupun emosional. Kekerasan ini sering kali terjadi di rumah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi mereka. Berbagai kampanye dan program pemerintah telah digulirkan untuk mengurangi kekerasan ini, namun upaya ini belum cukup efektif.
Mengapa Kekerasan terhadap Anak Harus Dihentikan
Anak-anak adalah individu yang sedang dalam masa perkembangan. Kekerasan yang mereka alami, baik secara fisik maupun verbal, memiliki dampak jangka panjang yang serius. Secara psikologis, anak-anak yang diperlakukan kasar sering merasa tidak berharga dan cenderung mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan PTSD. Dari perspektif agama, Islam mengajarkan untuk memperlakukan anak dengan kasih sayang. Hadits dari Rasulullah SAW menyebutkan, “Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi” (HR. Bukhari). Pandangan sosial juga mendukung pentingnya memperlakukan anak dengan baik karena mereka adalah penerus generasi yang akan membangun masyarakat di masa depan.
Dampak Kekerasan Terhadap Pertumbuhan Anak
Kekerasan pada anak memiliki dampak yang kompleks, terutama terhadap perkembangan mental, emosional, dan fisik mereka. Anak-anak yang mengalami kekerasan cenderung tumbuh dengan masalah emosional seperti rasa tidak aman, cemas, dan rendah diri. Kekerasan fisik dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan gangguan kesehatan jangka panjang. Secara sosial, anak-anak ini sering mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan, kurang percaya diri, dan berisiko mengulangi pola kekerasan yang mereka alami. Masa depan mereka menjadi terancam karena trauma yang mereka bawa sejak kecil bisa memengaruhi kehidupan mereka hingga dewasa.
Cara Mengasuh dan Mendidik Anak yang Baik
Sebagai orang dewasa, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak. Mendidik anak dengan pendekatan yang penuh kasih sayang, komunikasi terbuka, dan bimbingan yang bijak adalah cara terbaik untuk membantu anak tumbuh dengan baik. Pendekatan pengasuhan yang positif, seperti memberi pujian atas prestasi mereka dan memberikan penjelasan alih-alih hukuman fisik, dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri. Di sisi lain, disiplin tetap diperlukan, tetapi harus dilakukan dengan cara yang konstruktif dan tidak merusak harga diri mereka.
Kita bisa menerapkan disiplin dengan cara yang lebih positif, seperti memberikan arahan yang jelas, memberi contoh yang baik, dan mendukung perkembangan emosional mereka. Anak-anak perlu dipuji dan dihargai atas usaha dan prestasi mereka, bukan hanya diberi hukuman saat melakukan kesalahan. Komunikasi terbuka dengan anak adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak.
Kondisi Anak Yatim dan Tantangan yang Mereka Hadapi
Kondisi anak-anak yatim sering kali lebih rentan. Banyak dari mereka yang kehilangan kasih sayang orang tua dan tinggal di panti asuhan atau bahkan di jalanan. Kondisi ini sering kali membuat mereka kekurangan perhatian emosional dan kasih sayang yang seharusnya mereka dapatkan. Dalam panti asuhan, sering kali jumlah pengasuh tidak sebanding dengan jumlah anak, sehingga perhatian yang diberikan kepada masing-masing anak sangat terbatas. Ini menyebabkan mereka sering merasa kesepian, tidak diperhatikan, dan tidak mendapatkan dukungan yang memadai untuk perkembangan mereka.
Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu anak yatim?
Tentu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu anak-anak yatim dalam mendukung mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik khususnya dalam mempersiapkan dirinya di masa depan. Yang paling mendasar, dengan kelebihan harta kita, kita bisa turut serta membantu menyediakan kebutuhan dasar yang mendukung kehidupan harian mereka, seperti santunan makanan pokok, pakaian dan tempat tinggal. Dengan hal itu kita membantu meyakinkan mereka bahwa mereka juga memiliki sumber daya yang cukup untuk kehidupan mereka.
Selanjutnya yang tak kalah penting, para anak yatim ini juga kekurangan perhatian emosional dan dukungan moral mereka yang seharusnya mereka dapatkan dari orang tua mereka. Dengan mengunjungi panti asuhan atau terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung anak yatim, kita bisa memberikan dukungan moral yang sangat mereka butuhkan. Sebuah senyuman, pelukan, atau sekadar mendengarkan cerita mereka dapat membuat perbedaan besar dalam hidup mereka.
Dan untuk menyiapkan bekal bagi masa depannya, para anak yatim juga perlu didukung dalam hal Pendidikan. Anak-anak yatim memiliki hak yang sama dalam pemenuhan Pendidikan serta pengembangan minat dan bakat mereka. Dukungan masyarakat dalam hal Pendidikan ini akan membantu anak-anak tersebut untuk mengasah kecerdasan serta kemampuan diri mereka yang akan bermanfaat untuk survive dalam kehidupan dewasa mereka. Dan diharapkan dengan hal itu akan membantu mereka keluar dari zona rentan dan menjadi pribadi yang lebih berdaya guna baik bagi diri sendiri terlebih bagi masyarakat sekitarnya.
Salah satu lembaga amil zakat nasional yaitu Laznas Dewan Dakwah termasuk lembaga zakat yang secara konsisten mengadakan program dan menyalurkan bantuan dan dukungan terhadap para anak yatim binaan Laznas Dewan Dakwah. Secara rutin Laznas Dewan Dakwah menyalurkan infaq, sedekah dan zakat masyarakat kepada anak yatim melalui program “Infaq Yatim Pelosok Negeri.” Melalui program ini, anak-anak yatim mendapatkan bantuan bahan makanan pokok dan juga dukungan santunan Pendidikan.
Kontribusi Kita Adalah Harapan Mereka
Sumber daya yang kita miliki saat ini sejatinya banyak hak orang lain tuhan titipkan kepada kita untuk disalurkan kepada mereka yang berhak. Salah satunya anak yatim ini. Sudah seharusnya kita yang sebagai golongan mampu untuk tidak abai terhadap mereka yang yang membutuhkan bantuan kita. Karena setiap infaq, sedakah, zakat maupun donasi kita terhadap mereka adalah dukungan yang sangat berarti demi kehidupan anak yatim yang lebih baik di masa depan, sebagai generasi penerus bangsa di kemudian hari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.