Pelajaran dari Hati yang Lembut
Sastra | 2024-09-19 09:11:34Karya: Aziz Umar
Juara 3 Lomba Menulis Cerita Anak Bersama Leguty Media
Di sebuah hutan yang subur dan hijau, hiduplah berbagai macam hewan yang saling menghormati satu sama lain. Ada sosok Kerbau yang bijak, seekor Gajah yang kuat, Kelinci yang lincah serta Burung Merpati yang lemah lembut. Kehidupan di hutan selalu damai, semua warga hutan saling tolong menolong, hingga suatu hari datanglah seekor Serigala jahat yang ingin menguasai seluruh wilayah.
Serigala terkenal karena kelicikan dan kejahatannya. Ia selalu mencari cara untuk menakut-nakuti hewan-hewan lain dan mendapatkan apa pun yang ia inginkan. Dengan taring yang tajam dan sorot mata yang mengancam, Serigala mengintimidasi para penghuni hutan. Hingga akhirnya banyak penghuni hutan yang merasa takut dan terancam.
Suatu hari, Serigala melihat Merpati yang sedang terbang rendah mencari makanan. "Burung kecil yang lemah ini akan menjadi korban empuk," pikir Serigala. Tanpa ragu, ia mendekati Merpati dan berkata dengan nada mengejek, "Kau terlalu lemah untuk hidup di hutan ini, Merpati. Jika kau ingin selamat, serahkan semua makanan yang kau temukan kepadaku setiap hari!"
Merpati, meski kecil dan lembut, tidak takut menghadapi Serigala. Dengan suara halus, ia menjawab, "Serigala, kenapa kau harus bersikap jahat? Di hutan ini, kita semua hidup bersama dan saling berbagi. Mengambil milik orang lain tidak akan membuatmu lebih kuat."
Mendengar itu, Serigala tertawa terbahak-bahak. "Apa yang bisa dilakukan oleh kelembutan hatimu, Merpati? Di dunia ini, hanya yang kuat yang bertahan. Kelembutan seperti milikmu hanya akan membuatmu menjadi korban!"
Merpati tersenyum lembut, tidak terpengaruh oleh ancaman Serigala. "Kau salah, Serigala. Kelembutan hati bukan kelemahan. Justru, ia bisa mengubah hati yang paling keras sekalipun."
Serigala tidak mendengarkan dan terus menggertak. Namun, Merpati tidak membalas dengan kemarahan. Setiap kali Serigala datang mengganggu, Merpati selalu membalasnya dengan kebaikan dan kelembutan. Jika Serigala kelaparan, Merpati malah memberinya makanan. Jika Serigala terluka, Merpati dengan hati-hati membantunya merawat lukanya.
Lama-kelamaan, Serigala mulai merasa bingung. Setiap kali ia mencoba berbuat jahat kepada Merpati, hewan kecil itu selalu membalasnya dengan kebaikan. Hati Serigala yang tadinya dipenuhi kejahatan perlahan-lahan melembut. Ia mulai merasa malu dengan tindakannya.
Pada suatu hari, saat Serigala merasa lemah karena sakit, tidak ada yang datang menolong kecuali Merpati. Dengan penuh kesabaran, Merpati merawat Serigala hingga sembuh. Pada saat itu, Serigala akhirnya menyadari bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari kejahatan, melainkan dari hati yang penuh kebaikan.
"Kau benar, Merpati," kata Serigala dengan suara lembut, jauh dari keangkuhan sebelumnya. "Kebaikanmu telah mengalahkan kekerasan hatiku. Terima kasih telah mengajarkan aku bahwa kelembutan hati lebih kuat daripada kejahatan."
Sejak saat itu, Serigala berhenti berbuat jahat dan belajar hidup dalam damai bersama hewan-hewan lainnya di hutan. Merpati dengan kelembutannya telah berhasil mengubah hati Serigala yang keras.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.