Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ericdha Sihotang

Pentingnya Critical Thinking Sejak Dini

Parenting | 2025-12-18 21:12:22

Kenapa anak pada usia dini perlu memiliki pemikiran kritis?

Sejak kecil, kita hanya tahu makan, minum, sekolah, dan bermain, sisanya orang tua yang mengatur, sehingga kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan atau memutuskan segala sesuatu yang kita perlukan atau butuhkan.


Pemikiran kritis perlu diajarkan kepada anak-anak sejak kecil, agar semakin dewasa, mereka lebih mengenal diri sendiri dibandingkan orang lain. Agar kelak, mereka bisa lebih mudah untuk membedakan apa yang sedang mereka butuhkan, atau mereka inginkan.


Sejak dulu, kita sering diajarkan untuk taat kepada orang tua, menurut kepada orang tua, menghormati yang lebih tua, tetapi kita jarang diajarkan untuk menghargai yang kecil, sehingga kita sering meremehkan anak kecil.


Pemikiran kritis juga penting untuk perkembangan anak kecil. Dulu, kita tidak diberikan kesempatan untuk bernegosiasi, sehingga kita hanya bisa diam, menurut, dan melakukan segala sesuatu atas perintah orang tua.


Padahal sebaiknya, orang tua juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bernegosiasi, contohnya seperti mengatur jadwal sehari-hari yang seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak, agar tidak terjadi konflik antara orang tua dan anak.


Memberikan anak kesempatan untuk mencoba berbagai hal, untuk mengetahui hobi sang anak, mengetahui lebih dalam minat dan bakat sang anak, dengan pengawasan orang tua, agar ke depannya sang anak lebih percaya diri.
Dengan begitu, sang anak akan lebih mudah mencari jati dirinya.

https://www.akudankau.co.id/artikel/3-5-tahun/yuk-bunda-ajak-si-kecil-bermain

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image