Siswa SMKN 2 Singosari Malang Berkunjung ke Kampung Hidroponik Lawang
Edukasi | 2024-08-29 08:27:31Sejumlah 65 siswa SMKN 2 Singosari Malang berkunjung ke Kampung Hidroponik Lawang pada hari Rabu, 28 Agustus 2024. Mereka berkunjung ke tempat ini untuk melaksanakan tugas pelajaran Kontekstualisasi Project Penguatan Profil Pancasila (P5). Sebenarnya ada tiga pilihan bidang studi yang ditawakan kepada para siswa kelas XI dari jurusan mekatronik dan Multi Media ini, yaitu program IoT, AI, dan urban farming Hidroponik. Dan yang dipilih mereka adalah Urban Farming Hidroponik.
“ Program kunjungan ini sudah berjalan sejak 3 bulan lalu, dan ini adalah kelas terakhir yang berkunjung ke Urban Farming Hidroponik. Terus terang kami agak susah untuk mencari lokasi Urban Farming Hidroponik yang tepat. Kebetulan salah seorang teman guru ada yang mengenal pak Supriyadi, selaku Pembina hidroponik disini. Akhirnya kami hubungi beliau dan diberi kesempatan untuk berkunjung kesini” begitu penuturan Misbah, salah satu guru pendamping.
“ Kemarin waktu bertemu di kantor, saya banyak mendapatkan informasi terkait kondisi hidroponik disini. Banyak hal baru yang menarik disini, dan setelah kami laporkan ke kepala sekolah, akhirnya kami diminta agar kunjungan kali ini dibuatkan sebuah laporan khusus yang detail dengan dilengkapi foto – foto dan video. Nantinya hasil kunjungan ini diminta untuk dipresentasikan di sekolah” lanjut Misbah lagi.
Sebagaimana diketahui bahwa di Lawang ini ada kelompok masyarakat yang telah lama menjalankan budidaya pertanian hidroponik di bawah binaan team CSR PT Otsuka Indonesia. Lokasi kegiatan mereka berada di kelurahan Kalirejo kecamatan Lawang kabupaten Malang. Mereka sudah mulai menekuni pertanian hidroponik ini sejak tahun 2016 silam. Dan sempat terhenti selama dua tahun akibat wabah pandemi. Dan sekarang mereka sudah mulai bangkit kembali menjalankan budidaya pertanian hidroponik dengan menanam sayuran seperti selada, sawi pakcoi, kangkung, kalian, kale, dan lain – lain.
Kunjungan siswa SMKN 2 Singosari Malang ini merupakan kunjungan pertama yang mereka terima pasca aturan larangan berkumpul di masa pandemi. Padahal sebelum pandemi tingkat kunjungan masyarakat ke Kampung Hidroponik Lawang ini sangat intens. Bukan hanya kunjungan tamu yang ingin melihat dan belajar hidroponik saja, tapi juga mahasiswa yang melakukan penelitian dan juga anak sekolah yang ingin belajar hidroponik datang kesini.
Kunjungan ini memiliki makna penting bagi para petani hidroponik di kampung Hidroponik Lawang. Mereka seakan menemukan trigger yang tepat untuk kembali bersemangat menjalankan kegiatan hidroponik. Kehadiran rombongan siswa ini seakan memberikan suntikan motivasi semangat bahwa mereka harus tetap menanam hidroponik. Sebab di luar sana masih banyak orang yang tidak mengerti tentang hidroponik, dan mereka bisa mengajarkan hidroponik kepada masyarakat.
“Kunjungan ini seolah menggugah semangat kami agar lebih giat berhidroponik kembali. Dan menyadarkan kami kembali bahwa berhidroponik adalah kegiatan yg keren, bermanfaat dan menguntungkan. Semoga kerjasama antar sesama petani hidroponik tetap terjalin dengan baik agar tetap bisa menjaga kualitas tanaman dan bisa beker sama baik untuk pemasarannya” tutur Yami, salah satu petani hidroponik.
Petani yang lain, Lilik Pudjiastuti juga menambahkan, “Kunjungan ini merupakan motivasi kami semua untuk lebih giat lagi untuk menanam sayuran hidroponik. Mengingat setiap sekolah dari SD sampai SLTA digalakkan Pendidikan di luar sekolah, jadi saya menghimbau bapak - ibu petani hidroponik untuk guyub kembali membangun hidroponik di Kalirejo Lawang ini.”
Kalimat senada juga disampaikan oleh Meilini Herna, “Kunjungan siswa kali ini terus terang memberi stimulus kembali bagi kami pelaku hidroponik rumahan untuk lebih bersemangat menanamnya. Alhamdulillah Siswa SMKN 2 Singosari bisa merespon dengan baik apa yang kita sharing walaupun tidak banyak dan mendetail apa itu hidroponik. Kita menerangkan sesuai apa yang kita jalani sehari-hari dan dari ilmu yang kita dapat terdahulu. Harapan terbesar bahwa akan tumbuh lagi pelaku hidroponik yang lebih banyak dan lebih produktif sehingga keberlangsungan sayur Arjuna Lawang tetap eksis dan bisa berbagi ilmu kepada yang lain.
“Para siswa banyak yang antusias ingin tahu lebih banyak tentang hidroponik dan mau belajar jadi petani melinial. Tadi Pak Gurunya juga menyampaikan keinginan tim P5 dari SMKN 2 Singosari untuk belajar lebih detail, karena di sekolah sudah ada greenhouse. Sebagai tindak lanjutnya sekolah akan mengirimkan utusan siswa lagi untuk mengenal dan belajar tentang hidroponik lebih mendalam” terang Suwito, petani hidroponik yang selalu kaya ide dan inovasi dalam membuat instalasi hidroponik di rumah nya.
Juni Hartoyo, petani lainnya, juga berpendapat sama. “Mereka cukup antusias untuk mendapatkan pengetahuan tentang hidroponik. Kedepan diharapkan kerja sama baiknya dari pihak sekolah dalam promosi produk petani maupun pengetrapan teknologi untuk kemajuan pengoperasian tanaman hidroponik.”
Memang kunjungan siswa sekolah seperti ini sangat penting untuk mengenalkan sejak dini kepada para siswa tentang konsep ketahanan pangan keluarga melalui pertanian hidroponik di rumah. Harapannya siswa bisa mempraktekkan langsung kegiatan pertanian hidroponik di rumahnya.
“Setelah datang langsung kesini kami melihat kebun hidroponik disini tertata, rapi, dan petaninya ramah-ramah. Penjelasannya juga sangat jelas, termasuk pendampingan dari PT. Otsuka Indonesia juga memberikan pandangan perencanaan program yang bisa digunakan secara berkala. Harapan ke depan semoga terjalin kerjasama yang baik, dan semoga dari pihak SMKN 2 Singosari bisa berkontribusi juga dalam perkembangan pertanian bagi warga sekitar.”
Soesilo Handoko dari Team CSR PT Otsuka Indonesia mengharapkan kegiatan seperti ini bisa bermanfaat untuk para siswa didik. Dan berharap ke depan pihak sekolah bisa membantu membuat inovasi untuk menunjang tekhnolagi pertanian bagi masyarakat.
“ Semoga kunjungan ini bisa memberikan manfaat kepada para siswa. Silahkan nanti bertanya apa saja kepada para petani tentang hidroponik. Harapannya ke depan pihak sekolah bisa meciptakan inovasi dan tekhnologi yang menunjang kegiatan hidroponik petani. Dan semoga para siswa bisa tertarik untuk melakukan kegiatan pertanian hidroponik”ujarnya.
Team CSR PT Otsuka Indonesia lainnya yang juga Pembina Petani Hidroponik Lawang, Supriyadi, mengungkapkan “ Sudah saatnya anak muda milineal mengenal lebih dini tentang dunia pertanian hidroponik untuk mendukung program ketahanan pangan keluarga. Kunjungan siswa sekolah seperti ini sangat baik dan perlu ditindak lanjuti dengan program lanjutan agar minat anak muda pada dunia urban farming hidroponik meningkat. Pertanian Hidroponik Lawang ini adalah contoh yang tepat untuk urban farming hidroponik di masyarakat karena petaninya sudah professional bisa menjual sayurnya. Walaupun mereka menanamnya di rumah, tapi kualitas sayurnya tidak kalah dengan yang di kebun besar”
Lawang, 28 Agustus 2024
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.