Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Doni Hariandi - Universitas Andalas

Budidaya Ikan dan Tanaman dengan Sistem Akuaponik

Riset dan Teknologi | Monday, 22 Apr 2024, 21:49 WIB
Ilustrasi Sistem Akuaponik (sumber: shutterstock.com)

Dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat, teknik budidaya inovatif seperti Akuaponik telah muncul sebagai solusi yang menarik. Akuaponik adalah sebuah sistem budidaya terintegrasi yang menggabungkan budidaya ikan (akuakultur) dengan budidaya tanaman (hidroponik) dalam satu sistem tertutup. Dalam sistem ini, kotoran ikan yang kaya akan nutrisi, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Tanaman, pada gilirannya, membersihkan air dengan menyerap nutrisi tersebut, menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan ikan.

Konsep dasar Akuaponik sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno, seperti pada peradaban Aztec yang memiliki sistem pertanian chinampa, yang dapat dikategorikan sebagai bentuk awal akuaponik. Tanaman ditumbuhkan di atas pulau buatan di danau dangkal dan material organik dan limbah perkotaan dijadikan media tanam. Istilah "Akuaponik" baru diperkenalkan pada tahun 1970-an oleh Dr. James Rakocy dan Dr. Wilson Lennard. Di Indonesia, Akuaponik baru masuk pada tahun 1971 dan semakin dikembangkan pada tahun 1980an sampai dengan sekarang.

Dalam perkembangannya, Akuaponik memberikan banyak sekali manfaat, di antaranya adalah:

1. Mampu menghasilkan sayuran, buah dan ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga ataupun bisa menjadi bisnis dengan tujuan komersil dengan keuntungan yang baik.

2. Ramah lingkungan karena dengan metode ini membuat masyarakat dapat memotong input biaya secara berlebihan untuk membeli pakan dan nutrisi untuk keduanya karena terjadi proses yang berkelanjutan dan dapat saling dipadukan.

3. Metode Akuaponik tidak membutuhkan banyak zat kimia dan terbilang organik sehingga tidak merusak lingkungan.

4. Efisiendi Lahan karena komponen tanaman dan ikan dapat ditempatkan dalam satu lokasi, akuaponik menghemat lahan secara efisien.

5. Peluang Usaha yang menjanjikan.

Pemilihan jenis ikan dan tanaman dalam Akuaponik juga penting untuk hasil yang maksimal. Beberapa jenis ikan yang sering digunakan dalam Akuaponik diantaranya:

1. Tilapia

Tilapia adalah salah satu pilihan yang paling umum untuk Akuaponik karena tahan terhadap variasi suhu air dan memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat.

2. Ikan Koi

Koi adalah ikan hias yang juga dapat berfungsi sebagai ikan konsumsi dalam sistem Akuaponik.

3. Lele

Lele adalah ikan air tawar lainnya yang sering digunakan dalam Akuaponik karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk hidup dalam kondisi lingkungan yang berbeda.

Sedangkan untuk jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam sistem Akuaponik diantaranya adalah:

1. Selada dan Sayuran Hijau

Selada, bayam, kangkung, dan sawi merupakan contoh tanaman sayuran hijau yang tumbuh dengan baik dalam air.

2. Tanaman Buah

Tomat, cabai, mentimun, dan stroberi adalah contoh tanaman buah yang dapat tumbuh dalam media tanam hidroponik.

3. Herbal

Mint, basil, dan peterseli adalah contoh tanaman herbal yang cocok untuk sistem Akuaponik.

Dengan metode budidaya inovatif yang menggabungkan pertanian dan perikanan dalam satu sistem yang berkelanjutan, Akuaponik menciptakan sistem ekologis dan ekonomis sekaligus. Mengintegrasikan sistem Akuaponik dalam kehidupan sehari-hari, berarti kita dapat berkontribusi pada upaya untuk menjaga lingkungan, menambah usaha sampingan, menyalurkan hobi dan menyediakan sumber makanan yang berkualitas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image