Maraknya Manajemen Keuangan dalam Sistem Chasless di Era 5.0
Bisnis | 2024-07-18 10:49:32Diera yang semakin modern ini, tak ayal segala sesuatu berubah menjadi lebih mudah dan semakin canggih. Salah satunya yang dapat dirasakan sebagian masyarakat kini adalah ranah keuangan digital atau Cashless. yakni suatu transaksi yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai atau dengan kata lain pertukaran nilai tanpa menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Sebaliknya, nontunai menggunakan istilah” saldo” untuk merujuk pada uang dalam bentuk elektronik.
Sementara Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan yang mencakup perencanaan usaha untuk memastikan seluruh proses, termasuk produksi dan distribusi berjalan dengan lancar. Pada dasarnya pengelolaan keuangan yang baik adalah tanggung jawab perusahaan. Perusahaan menyadari penggunaan modal untuk mencapai tujuan yang efektif. Dalam pengertian lain juga menjelaskan bahwa manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, audit, pengelolaan, pengendalian, penelitian, dan penyimpanan dana perusahaan agar operasional usaha bisnis dapat berjalan lancar dan keberlajutan jangka Panjang, diperlakukan manajemen keuangan yang bijaksana.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang bagaimana manajemen atau perencanaan tepat yang harus kita lakukan dalam upaya mengoptimalkan penggunaan sistem cashless dalam transaksi masyarakat. Poin utama yang perlu diketahui dalam suatu manajement, utamanya manajement keuangan adalah sisi positif yang harus dipertahankan hingga dampak negatif yang harus diminimalisir. Sehingga manajement yang diusahakan mampu mencapai tujuan-tujuan dengan maksimal.
Seperti contoh dampak positif dari Cashless yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat yaitu meminimalisir pencurian dan tindak kriminal sejenisnya seperti: pencopetan, pembegalan, dan sejenisnya. Masyarakat akan merasa aman ketika sedang berada di tempat keramaian seperti pasar, mall, dan sebagainya tanpa khawatir terjadi pencopetan yang sedang marak terjadi pada saat ini. Dengan diberlakukannya sistem cashlees secara tidak langsung dan tanpa disadari kita sudah membantu mengurangi tindak kriminalitas di negara ini. Caslees sendiri juga memiliki nilai praktis, yang akan memungkinkan penggunanya untuk membawa uang yang dimiliki tanpa harus membawa dalam bentuk tunai atau fisik. Cashless ini memudahkan penggunanya dalam membayar hanya dengan satu kartu atau bahkan hanya dengan menggunakan handphone sehingga tidak mengharuskan pengguna untuk membawa tas maupun dompet.
Dari sekian banyaknya dampak positif dari chasless, juga terdapat dampak negatif yang perlu kita ketahui. Seperti contoh istilah cybercrime yang tidak lagi asing ditelinga. yaitu kejahatan yang menyangkut suatu sistem atau jaringan komputer. Dimana sistem cashlees merupakan salah satu bentuk transaksi yang berhubungan dengan dunia digital dan transaksi online, sehingga data apapun yang disimpan dalam sistem cashless tentu akan rentan terhadap pencurian data. Di dunia yang semakin canggih sudah tentu pasti ada saja oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk kepentingan pribadi mereka.
Oleh karena itu, jika menggunkan uang tunai dapat menimbulkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya pencopetan. begitu juga dengan tidak menggunakan uang tunai, juga memiliki kelemahannya sendiri yaitu rentan terhadap serangan kejahatan dunia maya. Selain itu, kekurangan lain dari cashless yang dapat langsung dirasakan adalah sifat konsumtif Masyarakat. Karena penggunaan cahless yang bersifat memudahkan orang dalam melakukan transaksi, hal itu yang menjadi salah satu pemicu kita kesulitan mengontrol pengeluaran kita.
Dengan demikian, jika seseorang tidak mempunyai manajemen dalam mengatur keuangan mereka, maka mereka akan kesulitan mengontrol dan mengatur pengeluaran mereka sendiri. Manajemen keuangan dalam menghadapi sistem cashless ini sangat di butuhkan untuk mengontrol dan mengendaliakan arus keuangan. Dengan adanya manajemen keuangan, kita sebagai masyarakat akan bisa merencanakan, mengelola, serta mengendalikan uang yang akan kita gunakan atau keluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya manajemen keuangan yang ada itu akan menghindarkan kita dari pemborosan dan pengeluaran-pengeluaran yang tidak dibutuhkan.
Di zaman sekarang ini seiring berkembangnya zaman, kebanyakan Sebagian besar masyarakat akan lebih mengikuti tren yang ada. Perilaku Masyarakat yang seperti ini dimana mereka lebih condong mengeluarkan uang mereka untuk sesuatu yang pada dasarnya tidak mereka butuhkan sama sekali. Jika sekarang kita tidak mempunya cara dalam merencanakan pengeluaran dan mengelola keuangan mereka, maka mereka akan mengalami kesulitan dalam mengontrol pengeluaran atau bahkan akan terjadi adalah pengeluaran mereka akan melebihi pendapatan mereka.
Jadi, dalam melakukan transaksi dengan metode cashless yang masih hangat diperbicangkan pada saat ini, peran manajemen keuangan sangat di butuhkan oleh Masyarakat. Meskipun dengan sudah diterapkannya metode pembayaran cashless ini, menurut penelitian metode cashless ini belum bisa mengurangi fungsi uang.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa manajemen keuangan itu sangat di butuhkan untuk mengontrol, mengendalikan dan mengatur keuangan dalam berbagai situasi dan kondisi, baik dalam transaksi yang menggunakan bentuk uang tunai maupun non tunai seperti contohnya sistem cashless ini.
Sebagai masyarakat yang baik, dalam melakukan apa pun kita harus mempunyai perencanaan yang matang, pengontrolan terhadap hal-hal yang sudah kita rencanakan, serta pengendaliannya. Salah satu contohnya seperti menajemen keuangan yang harus kita terapkan dalam sistem transaksi yang baru yang sedang di terapkan di negara ini, yaitu lebih tepatnya sistem transaksi cashless. Manajemen keuangan akan lebih membantu kita dalam mengantisipasi kita melakukan pengeluaran-pengeluaran yang sangat tidak diperlukan.
Rizka Amelia, Prodi Ekonomi Syari’ah Semester 4 Universitas K.H Mukhtar Syafa’at Blokagung Banyuwangi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.