Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sekar Ayu

Budaya Cashless di Era Globalisasi

Teknologi | 2024-11-14 11:38:21

 

Sumber: Dokumen Pribadi


Budaya pembayaran tanpa uang tunai atau cashless memang semakin populer, terutama di Indonesia, di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Sistem pembayaran non-tunai menawarkan banyak kemudahan, baik bagi konsumen maupun penyedia layanan, namun juga membawa tantangan yang perlu diperhatikan secara serius. Keunggulan yang dapat diperoleh dari pembayaran non tunai ini sebagai berikut:

1. Transaksi menjadi lebih mudah dan efisien.

2. Anda tidak perlu membawa banyak uang.

3. Anda dapat bertransaksi kapan saja dan di mana saja.

4. Anda terlindung dari kemungkinan pencurian uang tunai.

5. Anda dapat mengawasi setiap transaksi keuangan harian dan bulanan.

6. Anda dapat mendapatkan promosi dan diskon yang menarik.

7. Proses transaksi menjadi lebih aman karena Anda tidak menyentuh uang tunai yang rentan kuman.


Meskipun banyak keunggulan, ada beberapa kelemahan dan juga tantangan yang perlu dihadapi terkait dengan sistem pembayaran non-tunai:


1. Keamanan dan Regulasi: Belum adanya peraturan yang kuat untuk mengatur dan melindungi transaksi digital, terutama dalam hal perlindungan data pribadi dan keamanan transaksi, menjadi salah satu kekhawatiran utama. Tanpa regulasi yang jelas, sistem ini rawan terhadap potensi kebocoran data atau tindakan kriminal siber.
2. Ketergantungan pada Teknologi: Pembayaran tanpa uang tunai sangat bergantung pada teknologi yang memadai. Jika ada masalah dengan jaringan atau perangkat yang digunakan, transaksi bisa terhambat atau bahkan gagal.
3. Peningkatan Risiko Konsumtif: Pembayaran digital memudahkan orang untuk berbelanja secara impulsif tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial mereka. Tanpa adanya "rasa" fisik terhadap uang yang dikeluarkan, seseorang bisa merasa seolah-olah tidak menghabiskan uang secara nyata.
4. Pengetahuan Keuangan yang Rendah: Di Indonesia, meskipun pembayaran digital semakin populer, pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan masih tergolong rendah. Ini menjadi hambatan karena banyak orang belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola penggunaan uang secara bijak, termasuk penggunaan sistem non-tunai.
5. Biaya Administrasi: Penggunaan pembayaran digital sering kali disertai dengan biaya administrasi, seperti biaya transfer atau biaya layanan lainnya. Hal ini bisa menjadi penghalang bagi sebagian orang, terutama yang mengandalkan transaksi dengan nominal kecil.


Pemerintah Indonesia melalui Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) berupaya untuk mendorong penggunaan pembayaran digital di seluruh lapisan masyarakat. Gerakan ini bertujuan untuk mempercepat transformasi sistem keuangan, meningkatkan efisiensi transaksi, dan memperluas inklusi keuangan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk memberikan edukasi yang lebih intensif mengenai keuangan digital, serta membangun sistem keamanan yang lebih kuat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image