Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Pedoman Memilih Pasangan Hidup

Agama | Thursday, 04 Jul 2024, 17:21 WIB
Dokumen detik.com

Memilih pasangan hidup merupakan salah satu keputusan terpenting dalam kehidupan seseorang. Keputusan ini akan mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan di masa depan, mulai dari kebahagiaan pribadi, kesehatan mental dan emosional, hingga kesuksesan karier dan finansial. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor dengan seksama sebelum membuat keputusan final. Para ulama telah memberikan banyak nasihat dan pedoman yang dapat membantu seseorang dalam memilih pasangan hidup yang ideal dan tepat.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa memilih pasangan hidup bukanlah sekadar mencari seseorang yang menarik secara fisik atau memiliki status sosial yang tinggi. Meskipun faktor-faktor tersebut dapat menjadi pertimbangan, mereka seharusnya tidak menjadi fokus utama. Para ulama menekankan pentingnya mencari pasangan yang memiliki akhlak dan karakter yang baik. Nabi Muhammad bersabda, "Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya engkau akan beruntung." (HR. Bukhari dan Muslim)

Nasihat ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki yang mencari istri, tetapi juga sebaliknya. Agama dan akhlak yang baik menjadi fondasi penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan langgeng. Pasangan yang memiliki iman yang kuat dan akhlak yang mulia akan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan berumah tangga dengan sabar dan bijaksana.

Selain itu, kesamaan visi dan misi dalam hidup juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Pasangan yang memiliki tujuan hidup yang sejalan akan lebih mudah untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam mencapai cita-cita bersama. Hal ini mencakup pandangan tentang pendidikan anak, karier, dan bahkan cara mengelola keuangan keluarga. Perbedaan yang terlalu besar dalam hal-hal fundamental seperti ini dapat menjadi sumber konflik di kemudian hari.

Para ulama juga menekankan pentingnya mencari pasangan yang memiliki kematangan emosional dan spiritual. Seseorang yang matang secara emosional akan lebih mampu mengendalikan diri dalam situasi yang sulit, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. Sementara itu, kematangan spiritual akan membantu pasangan untuk selalu ingat kepada Tuhan dan menjadikan-Nya sebagai pusat dalam kehidupan berumah tangga.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah latar belakang keluarga calon pasangan. Meskipun bukan menjadi penentu utama, latar belakang keluarga dapat memberikan gambaran tentang nilai-nilai yang dianut oleh calon pasangan dan bagaimana ia dibesarkan. Keluarga yang harmonis dan memiliki nilai-nilai yang baik cenderung menghasilkan individu yang lebih siap untuk membangun rumah tangga yang sehat.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting adalah mencari pasangan yang memiliki kemauan untuk terus belajar dan berkembang bersama. Sikap saling menerima dan mendukung satu sama lain dalam proses perbaikan diri adalah kunci untuk membangun hubungan yang kokoh dan langgeng.

Dalam proses memilih pasangan, komunikasi yang jujur dan terbuka sangat diperlukan. Calon pasangan harus dapat berbicara dengan nyaman tentang harapan, ketakutan, dan rencana masa depan mereka. Keterbukaan ini akan membantu kedua belah pihak untuk saling memahami dan mengevaluasi apakah mereka benar-benar cocok satu sama lain.

Para ulama juga mengingatkan pentingnya istikharah atau memohon petunjuk kepada Allah dalam memilih pasangan. Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan usaha, seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah agar diberikan keputusan yang terbaik. Hal ini menegaskan bahwa dalam Islam, memilih pasangan bukan hanya masalah logika dan perasaan, tetapi juga melibatkan aspek spiritual.

Selain itu, para ulama juga menekankan pentingnya melakukan ta'aruf atau proses perkenalan yang sesuai dengan syariat Islam. Proses ini memungkinkan kedua calon pasangan untuk saling mengenal dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh agama, tanpa melanggar norma-norma kesopanan dan kesusilaan. Ta'aruf yang dilakukan dengan benar dapat membantu calon pasangan untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik tanpa terjerumus dalam pergaulan bebas yang dilarang agama.

Dalam memilih pasangan, penting juga untuk mempertimbangkan kesiapan diri sendiri. Seseorang harus jujur pada dirinya sendiri tentang apakah ia sudah siap untuk mengemban tanggung jawab dalam sebuah pernikahan. Kesiapan ini mencakup aspek mental, emosional, spiritual, dan juga finansial. Menikah tanpa kesiapan yang cukup dapat membawa berbagai masalah di kemudian hari.

Para ulama juga mengingatkan untuk tidak terburu-buru dalam membuat keputusan. Meskipun ada pepatah yang mengatakan "jodoh di tangan Tuhan", bukan berarti seseorang boleh sembarangan dalam memilih pasangan. Diperlukan waktu dan proses untuk benar-benar mengenal calon pasangan dan memastikan bahwa pilihan yang dibuat adalah yang terbaik.

Tidak kalah pentingnya adalah mempertimbangkan pendapat dan nasihat dari orang tua dan keluarga. Dalam Islam, restu orang tua sangat dianjurkan dalam memilih pasangan. Orang tua, dengan pengalaman hidup mereka, seringkali dapat memberikan pandangan yang objektif dan bijaksana. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan individu yang bersangkutan.

Kesimpulannya, memilih pasangan hidup bukanlah keputusan yang dapat diambil dengan ringan atau terburu-buru. Diperlukan pertimbangan yang matang dari berbagai aspek, mulai dari agama, akhlak, visi hidup, kematangan emosional dan spiritual, hingga latar belakang keluarga. Proses ini juga harus dilandasi dengan doa dan memohon petunjuk kepada Tuhan.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini dan mengikuti pedoman yang telah disampaikan oleh para ulama, seseorang dapat meningkatkan peluangnya untuk menemukan pasangan hidup yang ideal dan tepat. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada jaminan mutlak dalam hal ini. Setelah menikah, tetap diperlukan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak untuk membangun dan mempertahankan rumah tangga yang harmonis dan bahagia.

Pada akhirnya, memilih pasangan hidup adalah sebuah proses yang memerlukan keseimbangan antara pertimbangan logis, perasaan, dan keyakinan spiritual. Dengan pendekatan yang tepat dan niat yang tulus untuk mencari ridha Tuhan, insya Allah kita akan dibimbing menuju pilihan yang terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image