Seni dalam Pandangan Islam
Agama | 2024-06-24 15:05:52Pada era modern sekarang jadwal hidup manusia sehari-hari diintervensi dan dipadati oleh program- program hiburan yang tidak lain adalah berupa seni yang merupakan hasil karya kreativitas manusia, seperti musik, drama, tari, dan lain-lain. Islam memandang seni sebagai suatu hal yang bisa diukur halal, haram ataupun mubah. Bagi mereka yang memandang seni dari sisi ideologis, mereka akan memandang seni yang dihasilkan dari hasil karya manusia itu adalah haram untuk dinikmati dan disajikan ke masyarakat, karena menurut mereka semua itu dianggap mengganggu Kekhusu‟an beribadah.
10 Bagi Mereka yang mengatakan halal adalah tipe pemikiran dan jalan hidup Yang bersifat materialistik, dimana ia bisa dengan mudah terbawa oleh Hangar bingar dunia hiburan dan melupakan apa sesungguhnya esensi Dari hiburan dan kesenian itu sendiri. Dan sebagian mereka Mengatakan mubah yaitu mereka yang bersikap hati-hati dengan apa Yang mereka nikmati dari seni tersebut. Islam melalui Al-Qur‟an sangat menghargai seni. Allah SWT mengajak umatnya untuk memandang seluruh alam jagad raya ini yang telah diciptakan dengan serasi dan indah.
Seperti dalam Surat Al-Qaf ayat 6yang artinya “Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam jagad raya ini sebagai hiasan yang indah untuk dapat dinikmati oleh umatnya. Manusia memandangnya untuk dinikmati dan melukiskan keindahannya sesuai dengan subjektivitas perasaannya masing-masing. Hasil perwujudan seni Islam dibentuk oleh karakteristik tertentu, di antaranya adalah estetika dan kreatifitas. Menurut penilaian Islam bahwa segala bentuk seni Selain merupakan karya Ibadah (pengabdian kepada Allah) juga Mengandung dan mengungkapkan Keindahan.
Salah satu karakeristik lain dalam bentuk seni Islam adalah kreatifitas yang berkaitain erat dengan estetika, dan sangat tergantung pada kesadaran pribadi seniman. Estetis dan kreatifitas merupakan syarat mutlak sebuah karya seni, sehingga bagi seorang seniman Muslim selain telah menciptakan karya seni yang bermanfaat dan indah sekaligus dia telah menjalankan ibadahnya.
Sebagai satu kesatuan integral seni terdiri dari empat komponen esensial, yaitu karya seni (wujud, benda) kerja cipta seni (proses penciptaan), cita cipta seni (pandangan, konsep, gagasan) dan dasar tujuan seni (ibadah, manfaat, etis, logis, estetis). Keempat komponen tersebut berkesusaian dengan kategori- kategori integralis seperti materi, energi, informasi dan nilainilai. Dengan demikian pada hakekatnya seni adalah dialog intersubyektif (hablumminallah) dan kosubyektif (hablumminannas).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.