Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sarah Fauziah

Analisis Maraknya Judi Online di Indonesia dan Solusi Islam

Gaya Hidup | 2024-06-22 07:10:12
Freepik.com

Besarnya keterlibatan masyarakat Indonesia dalam judi online sangat memprihatinkan. Hingga kuartal pertama tahun 2024, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan sekitar 3,2 juta pemain judi online yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga. PPATK juga telah memblokir lebih dari 5.000 rekening yang terindikasi terlibat dalam aktivitas ini, dengan akumulasi perputaran uang mencapai sekitar Rp 600 triliun .

Penyebab Utama

1. Kompleksitas Hidup dan Kemiskinan

Faktor ekonomi yang sulit, tingkat pendidikan yang rendah, tekanan hidup yang meningkat, dan sulitnya mencari pekerjaan menjadi alasan utama mengapa banyak orang terjerumus dalam judi online. Banyak orang tergiur oleh harapan mendapatkan uang secara instan sebagai jalan keluar dari kesulitan ekonomi .

2. Kemiskinan dalam Sistem Kapitalisme

Kemiskinan yang terjadi akibat penerapan sistem kapitalisme membuat pemilik modal menjadi penguasa sesungguhnya dan mengesampingkan peran negara. Sistem ini berorientasi pada keuntungan materi, yang seringkali mengabaikan kesejahteraan masyarakat .

Langkah Pemerintah

Pemerintah telah menyadari bahaya dari maraknya judi online dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Upaya ini mencakup edukasi dan literasi untuk mengurangi permintaan serta penindakan untuk memutus suplai situs-situs judi online . Meskipun demikian, langkah-langkah ini dianggap belum menyentuh akar permasalahan secara keseluruhan.

Solusi dari Perspektif Islam

Islam mengharamkan judi secara mutlak dan menekankan pentingnya peran negara sebagai raa'in (pengurus) dan junnah (pelindung) bagi rakyatnya untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif.

1. Penanaman Akidah dan Pembinaan Akhlak

Negara yang menerapkan sistem Islam akan melakukan pembinaan dan penanaman akidah Islam melalui sistem pendidikan Islam. Masyarakat yang dibina dengan akidah yang kuat akan memiliki pola pikir dan sikap yang sesuai dengan syariat Islam, sehingga mampu menjauhi aktivitas judi .

2. Kesejahteraan Ekonomi Melalui Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi Islam menjamin kebutuhan pokok masyarakat seperti sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan dasar publik seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan secara langsung. Dengan demikian, masyarakat dapat hidup sejahtera tanpa harus mencari jalan pintas melalui judi .

3. Polisi Digital dan Teknologi

Negara akan mengaktivasi polisi digital dan menggunakan teknologi canggih untuk memblokir seluruh jaringan judi online, sehingga aktivitas ini tidak dapat masuk ke negara.

4. Penerapan Sanksi Takzir

Negara akan memberikan sanksi takzir yang tegas kepada para bandar dan pelaku judi. Sanksi ini diharapkan memberikan efek jera dan mencegah terjadinya aktivitas serupa di masa depan .

Kesimpulan

Maraknya judi online di Indonesia adalah akibat kompleksitas hidup dalam sistem kapitalisme yang menciptakan kemiskinan struktural. Meskipun pemerintah telah berupaya memberantasnya, langkah-langkah tersebut belum menyentuh akar permasalahan.

Islam menawarkan solusi tuntas dengan penerapan sistem Islam secara kaffah, yang meliputi penanaman akidah, kesejahteraan ekonomi, penggunaan teknologi untuk mencegah akses judi, dan penerapan sanksi yang tegas.

Dengan penerapan sistem Islam, diharapkan judi online dapat diberantas hingga ke akarnya, menciptakan masyarakat yang sejahtera dan terhindar dari aktivitas haram tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya