Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image najwa aulia

Pengaruh Iklan Judi Online oleh Artis terhadap Perhatian Pemerintah dan Pihak Berwenang

Info Terkini | 2024-11-27 17:33:26

Belakangan ini, publik dihebohkan oleh maraknya iklan judi online yang melibatkan artis atau selebritas sebagai endorser. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar tentang tanggung jawab sosial para figur publik dan bagaimana pemerintah serta pihak berwenang merespons isu yang meresahkan masyarakat ini.

Iklan judi online oleh artis merujuk pada promosi platform judi daring yang dilakukan oleh selebritas atau figur publik melalui berbagai media, terutama media sosial pribadinya . Dalam praktiknya, artis ini memanfaatkan popularitas dan pengaruh mereka untuk menarik perhatian masyarakat, khususnya anak muda, agar tertarik pada aktivitas judi online.

Meski judi online merupakan tindakan ilegal di Indonesia, promosi semacam ini tetap marak terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya adalah celah regulasi dalam dunia digital yang memungkinkan platform judi ini tetap aktif dan ketidaktauan artis tersebut bahwa yang dia mengupload iklan judi online. Keterlibatan artis sebagai endorser sering kali membuat aktivitas tersebut terlihat glamor, meski sebenarnya memiliki konsekuensi hukum dan sosial yang serius.

Dalam beberapa bulan terakhir, kita menyaksikan iklan judi online menyusup ke berbagai platform digital, mulai dari media sosial hingga layanan streaming. Strategi pemasaran yang melibatkan artis ini jelas bertujuan untuk menarik perhatian khalayak muda yang sering kali menjadi penggemar para selebritas tersebut. Padahal, judi online memiliki dampak negatif yang signifikan, baik secara sosial, ekonomi, maupun psikologis.

Peningkatan aktivitas judi online ini tidak hanya mengancam moral generasi muda, tetapi juga menimbulkan kerugian finansial yang besar di kalangan masyarakat. Dalam banyak kasus, korban judi online kehilangan tabungan mereka, bahkan terjerat utang demi mengejar kemenangan semu.

Namun, yang menjadi sorotan utama adalah peran artis dalam mempromosikan aktivitas ilegal ini. Sebagai figur publik, artis memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan yang baik bagi pengikutnya. Ketika mereka mempromosikan judi online, pesan yang disampaikan adalah normalisasi perilaku yang tidak hanya ilegal tetapi juga merusak tatanan sosial.

Respon Pemerintah dan Pihak Berwenang

Fenomena ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah dan pihak berwenang untuk bertindak tegas. Sayangnya, respons yang ada sejauh ini terasa lamban dan kurang efektif. Meskipun beberapa selebritas telah dipanggil untuk dimintai keterangan, hal ini belum cukup memberikan efek jera.

Pemerintah perlu memperkuat regulasi terkait promosi judi online, terutama di ranah digital. Selain itu, pengawasan terhadap aktivitas selebritas di media sosial juga harus ditingkatkan. Platform digital yang menjadi tempat beredarnya iklan semacam ini juga perlu diawasi secara ketat, bahkan jika perlu, diberikan sanksi jika terbukti lalai dalam menyaring konten ilegal.

Tidak hanya itu, edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online juga harus menjadi prioritas. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan media untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk judi online.

Tanggung Jawab Kolektif

Fenomena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan artis semata, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Kita harus lebih kritis terhadap konten yang dikonsumsi, terutama di era digital yang penuh distraksi. Dukungan masyarakat terhadap kampanye anti-judi online juga sangat penting untuk memberikan tekanan kepada para pelaku industri ini agar menghentikan praktik mereka.

Akhirnya, perlu ada kolaborasi antara pemerintah, platform digital, selebritas, dan masyarakat dalam memberantas iklan judi online. Jika semua pihak bekerja sama, bukan hal mustahil kita dapat melindungi generasi muda dari dampak buruk aktivitas ilegal ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image