Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rina Isnira

Penyesuaian Diri Mahasiswa yang Merantau di Surabaya

Kisah | Friday, 21 Jun 2024, 18:01 WIB

Sebagai mahasiswa yang merantau dari sulsel ke kota yang baru menyesuaikan kan diri adalah bagian paling penting dari perjalanan akademik dan pribadi. Perubahan lingkungan, budaya dan kebiasaan bisa menjadi tantangan besar bagi kami yang merupakan anak rantauan. Berdasarkan pengalam yang dialami oleh saya dan juga teman-teman sulsel saya yang merantau di surabaya. Kebanyakan mahasiswa yang merantau di surabaya mengalami culture shock yang disebabkan oleh perbedaan budaya, cuaca, pola pengaturan, keuangan, dan pola pertemanan. Mahasiswa dapat beradaptasi dengan menggunakan strategi seperti berinteraksi dengan orang lokal, juga bisa lebih mengenal dan memahami budaya baru, dan membina jejaring sosial.

Untuk menyesuaikan diri di lingkungan yang baru yang seseorang datangi apalagi untuk menetap sementara waktu di daerah tersebut untuk beberapa tahun kedepannya bukanlah mudah, banyak fase-fase yang dilewati mulai dari susah senang nya. Dari cara seseorang beradaptasi dilingkungan sekitar, budaya, bahasa sehari-hari , dan kebiasaan orang lokal, hal ini yang selalu membuat mahasiswa tidak betah atau tidak kuat untuk merantau harus keluar dari zona nyaman, dan memulai kehidupan yang mandiri, Saya sebagai mahasiswa asal sulawesi selatan yang merantau ke surabaya, banyak kesulitan yang saya alami selama beradaptasi di tempat baru saya sekarang, kesulitan yang rasa rasakan bukanlah kesulitan yang langkah tapi rata-rata mahasiswa yang merantau merasakan apa yang saya rasakan seperti homesick, rindu keluarga dan ortu, kesulitan bahasa karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah sendiri, dan pergaulan sekitar.

Cara untuk menyesuaikan diri dilingkungan yang baru, seseorang jangan malu untuk bertanya karena dengan cara kita bertanya bisa mengetahui hal-hal yang baru yang belum diketahui sebelumnya dan jawaban mere bisa menjadi bahan pembelajaran selama masa adaptasi, jika sedang menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi, jangan panik dan tetap berfikir positif. Setiap pengalaman, baik positif maupun negatif, dapat dianggap sebagai pelajaran berharga. Mahasiswa yang merantau harus bisa jaga perilaku dan sikap, harus bisa berbicara dengan gaya dan tutur kata yang sopan kepada siapapun. Kemudian jangan takut memulai obrolan hilangkan rasa takut untuk memulai obrolan dengan orang-orang, dengan cara seseorang memulai obrolan orang-orang akan semakin senang dengan kita karena memiliki pengetahuan yang luas dan senang untuk saling beradaptasi. Untuk lebih mudah menyesuaikan diri cari lah teman dekat agar bisa membangun koneksi dengan orang-orang di tempat baru. Cobalah untuk mulai membuka diri dan berkenalan dengan seseorang yang cocok dengan diri, agar bisa saling memahami dan mengerti satu sama lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image