Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Meisya Aulia Putri

Rumah untuk Alie

Kisah | 2024-06-12 18:37:51

Judul Novel: Rumah Untuk Alie

Penulis: Lenn Liu

Penerbit: Akad

Jumlah Halaman: 262 halaman

Tahun Terbit: 2024

ISBN: 9786230979613

Novel Rumah Untuk Alie memiliki cerita yang menarik dan penuh kejutan. Novel ini bercerita tentang Alie Ishala Samantha, seorang anak bungsu yang harus menghadapi kebencian dari ayah dan saudara-saudaranya karena dituduh sebagai penyebab meninggalnya bunda Gianla (bunda Alie).

Alie Ishala Samantha gadis 16 tahun yang tidak pernah mengira bahwa hidupnya akan berubah secara drastis setelah meninggalnya bunda Gianla. Awalnya Alie hidup dalam keluarga yang penuh cinta, dan rumah yang selalu memeluknya. Namun, sejak dituduh menjadi penyebab meninggalnya bunda Gianla, segalanya berubah dalam semalam. Alie selalu menerima penolakan dan rasa sakit dari ayah serta keempat kakanya; Sadipta, Rendra, Samuel, dan Natta. Alie merasa tidak mempunyai tempat di rumahnya. Ia sering kali mendapat cacian, makian dan kekerasan dari keluarga ataupun teman disekolagnya. Alie hanya bisa menangis dan memendam lukanya sendirian.

Pada bagian awal, menceritakan tentang Alie yang selalu mendapatkan perlakuan tidak baik dari abangnya dan ayahnya. Alie selalu disalahkan atas apa yang dia lakukan. Alie memiliki trauma terhadap ojek online, karena pada masa lalu ia pernah hampir mengalami pelecehan. Alie merasa dunia tidak pernah berpihak kepadanya dan pada suatu waktu ketika ia dan keluarga sedang menghadiri acara di Bali, ia memutuskan untuk menenggelamkan dirinya ke dalam laut.

Tetapi hal itu tidak membuat ia meninggal karena warga setempat langsung menariknya kepermukaan. Pada saat itu juga Sadipta melihat kejadian tersebut dan langsung menarik Alie dan langsung membawanya balik ke Villa. Setelah itu Sadipta memarahi Alie dan melampiaskan segala emosinya. Pada dasarnya Sadipta sangat khawatir kepada salah satu adiknya itu tetapi ia tangkis karena tertutup oleh dendam atas meninggalnya bunda Gianla.

Pada bagian terakhir, diceritakan bahwa Alie dituduh melakukan pembullyan di sekolahnya dan mengakibatkan ayahnya dipanggil ke sekolah. Ayah Alie sangat marah mendengar anaknya melakukan pembullyan. Ayah Alie tidak mengecek kebenarannya apakah anaknya tersebut benar-benar melakukan pembullyan atau tidak. Pada akhirnya Alie diusir dari rumah oleh ayahnya. Suatu waktu Alie diminta oleh ayahnya untuk menjadi pendonor darah untuk sang kaka, Sadipta.

Bertepatan dengan hal itu, Alie sedang dirawat di rumah sakit karena habis menjadi sasaran emosi ayahnya. Alie akhirnya mendonorkan darahnya untuk Sadipta karena dipaksa oleh ayahnya dan para kakanya. Alie mendengar pembicaraan para kakanya yang tidak sama sekali khawatir pada dirinya, ia merasa tidak sanggup lagi untuk menjalankan hidupnya dan berakhir ia kabur dari rumah sakit. Setelah kepergian Alie dari rumah sakit itu, ia tidak pernah kembali kepada keluarganya.

Novel ini mengajarkan pembaca untuk tidak mudah men-judge orang lain tanpa tau alasan mereka. Novel ini juga mengajarkan pembaca untuk selalu menghargai dirinya sendiri dan tidak mudah menyerah kepada keadaan. Penulis menggunakan bahasa yang santai dan mudah dimengerti. Kekurangan dari novel ini adalah ending yang terdapat di dalamnya sedikit kurang menarik karena menggantung.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image