5 Rekomendasi Bacaan Novel Karya Penulis Sastra 5 Tahun Terakhir
Sastra | 2024-12-11 11:04:26Dunia sastra selalu berkembang, dan banyak penulis baru menghadirkan karya-karya yang menarik dan relevan. Berikut adalah lima novel karya penulis sastra dalam lima tahun terakhir yang wajib dibaca oleh mahasiswa sastra. Setiap novel ini menawarkan tema dan perspektif yang unik, serta memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan, budaya, dan identitas.
"Mereka yang Tak Terlihat" oleh Tere Liye (2019)
Dalam novel ini, Tere Liye menggali tema identitas dan eksistensi melalui kisah sekelompok orang yang berjuang untuk menemukan arti hidup di tengah berbagai tantangan. Dengan latar belakang yang kaya dan karakter yang mendalam, cerita ini mengeksplorasi bagaimana orang-orang dapat merasa terasing dalam masyarakat modern. Tere Liye berhasil menciptakan narasi yang emosional, menjadikan pembaca merenungkan hubungan antarmanusia dan makna keberadaan mereka. Gaya penulisan yang khas membuat novel ini mudah diakses, sekaligus memberikan kedalaman yang patut direnungkan
"Laut Bercerita" oleh Leila S. Chudori (2018)
Karya Leila S. Chudori ini adalah sebuah perpaduan antara fiksi dan realitas sejarah, menggambarkan perjalanan seorang jurnalis yang kembali ke Indonesia setelah bertahun-tahun tinggal di luar negeri. Novel ini tidak hanya bercerita tentang pencarian identitas, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial dan politik yang relevan. Dengan latar belakang sejarah yang kaya, seperti peristiwa 1965 dan dampaknya, "Laut Bercerita" menggugah kesadaran pembaca akan pentingnya memahami sejarah dan bagaimana hal itu membentuk identitas bangsa. Gaya naratif Chudori yang puitis dan reflektif membawa pembaca dalam perjalanan emosional yang mendalam.
"Hujan" oleh Tere Liye (2018)
Di novel "Hujan," Tere Liye kembali menghadirkan cerita yang menggugah emosi, mengisahkan tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Menggunakan elemen fantasi yang terintegrasi dengan realitas, novel ini membawa pembaca pada perjalanan seorang tokoh yang berusaha menemukan arti cinta sejati di tengah kesedihan. Tere Liye dengan cemerlang menggambarkan bagaimana cinta dapat muncul dalam berbagai bentuk dan bagaimana setiap pengalaman dapat mengubah pandangan hidup seseorang. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang menghadapi kehilangan dan menemukan kekuatan dalam diri.
"Tuhan di Ujung Kuku" oleh Rani Manisha (2020)
Novel debut Rani Manisha ini bercerita tentang perjalanan seorang perempuan yang berjuang untuk menemukan jati diri dan keberanian di tengah tekanan sosial. Dalam "Tuhan di Ujung Kuku," Rani Manisha mengeksplorasi tema feminisme dengan gaya penulisan yang puitis dan reflektif. Cerita ini sangat relevan dengan kondisi perempuan saat ini, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mencari hak dan suara. Melalui karakter utamanya, pembaca diajak untuk merenungkan perjuangan perempuan dalam menemukan tempat mereka di dunia yang sering kali mengekang. Novel ini menjadi suara yang kuat dalam sastra kontemporer Indonesia.
"Kota yang Hilang" oleh M. Aan Mansyur (2021)
M. Aan Mansyur dalam "Kota yang Hilang" mengajak pembaca untuk mengeksplorasi tema kehilangan dan nostalgia. Novel ini mengikuti perjalanan seorang tokoh yang mengingat kembali kenangan masa kecilnya di sebuah kota yang kini telah berubah. Dengan gaya penulisan yang liris dan puitis, Mansyur menciptakan suasana yang penuh emosi, menggambarkan betapa kuatnya ikatan antara tempat dan identitas. Novel ini tidak hanya sekadar bercerita tentang masa lalu, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan dan bagaimana hal itu mempengaruhi cara kita melihat dunia. Melalui kisah yang intim, Mansyur berhasil menyentuh hati pembaca dan membuat mereka merasa terhubung dengan pengalaman tokoh.
Kelima novel di atas adalah contoh karya penulis sastra yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam lima tahun terakhir. Dengan tema yang bervariasi dan gaya penulisan yang menarik, karya-karya ini sangat relevan untuk dibaca oleh mahasiswa sastra. Membaca novel-novel ini tidak hanya akan memperkaya wawasan sastra, tetapi juga membuka perspektif baru tentang isu-isu sosial, identitas, dan kemanusiaan. Setiap novel menyajikan pelajaran berharga dan pengalaman emosional yang dapat menginspirasi dan menggugah pemikiran. Selamat membaca!
Robby Nur Hidayat Kumala Jaya
Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.