Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahnas Prasanti Geana

Pergeseran Nilai dan Norma dalam Masyarakat Modern

Humaniora | 2024-06-08 22:53:03

Perubahan sosial yang cepat dan dinamis di era modern telah membawa dampak signifikan terhadap nilai dan norma dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dulu dianggap sakral dan norma-norma yang menjadi pedoman perilaku kini mengalami transformasi yang tidak bisa dihindari. Pokok bahasan ini akan mengeksplorasi bagaimana nilai dan norma dalam masyarakat berubah seiring waktu, dan implikasinya bagi kehidupan sosial.

sumber : antotunggal.com

Nilai dan Norma

Nilai adalah sesuatu yang bersifat subjektif dan merupakan hal yang berbeda bagi setiap orang. Nilai bergantung pada kepribadian, keyakinan, latar belakang, dan kepribadian seseorang. Seseorang yang menghargai kehidupan dan kebebasan akan memiliki nilai yang berbeda dari seseorang yang menghargai kemakmuran atau kesuksesan. Nilai adalah sesuatu yang seseorang cintai dan cita-cita untuk mencapainya. Norma adalah suatu ketentuan yang ada di tengah masyarakat berkaitan dengan perilaku manusia mengenai baik atau buruk dan ditentukan dengan perintah dan larangannya. Segala perilaku manusia yang dianggap sebagai sebuah larangan akan dianggap sebagai pelanggaran norma. Norma erat kaitannya dengan pergaulan hidup manusia, dimana setiap orang memiliki pengalaman dalam hidupnya untuk menilai apakah suatu hal positif atau negatif. Norma bisa juga dianggap sebagai konsep dasar yang dimiliki manusia untuk menjelaskan dan membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. (Haryanto, 2017)

Pergeseran Nilai dan Norma dalam Masyarakat Modern

Masyarakat modern mengalami perubahan yang sangat cepat, terutama dengan adanya perkembangan teknologi dan globalisasi. Beberapa pergeseran nilai dan norma yang dapat diamati antara lain:

 

  1. Individualisme vs Kolektivisme : Banyak masyarakat tradisional, kolektivisme yang mengutamakan kepentingan kelompok di atas individu sangat kuat. Namun, di era modern, nilai individualisme yang mengedepankan kebebasan dan hak-hak individu semakin dominan, terutama di negara-negara Barat. Fenomena ini dapat dilihat dari meningkatnya preferensi terhadap gaya hidup independen dan pengambilan keputusan yang otonom.
  2. Perubahan dalam Institusi Keluarga : Norma tentang pernikahan, peran gender, dan struktur keluarga juga mengalami perubahan signifikan. Misalnya, peran tradisional gender yang kaku kini mulai digantikan oleh konsep kesetaraan gender. Selain itu, bentuk keluarga yang beragam seperti keluarga dengan orang tua tunggal atau pasangan yang memilih untuk tidak menikah tetapi hidup bersama menjadi lebih diterima secara sosial.
  3. Penerimaan Terhadap Keanekaragaman : Globalisasi telah membawa nilai-nilai yang lebih inklusif dan toleran terhadap perbedaan budaya, agama, dan orientasi seksual. Norma yang mendiskriminasi kelompok tertentu semakin ditentang, dan banyak masyarakat kini mengadopsi nilai-nilai yang mendukung hak asasi manusia dan keadilan sosial.
  4. Norma Kerja dan Produktivitas : Pandangan terhadap kerja dan produktivitas juga mengalami perubahan. Jika dulu kerja keras dengan jam kerja panjang dianggap sebagai norma keberhasilan, sekarang banyak yang lebih menghargai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi (work-life balance). Norma tentang remote working dan fleksibilitas jam kerja semakin diterima, terutama setelah pandemi COVID-19.

Implikasi bagi Kehidupan Sosial

Pergeseran nilai dan norma ini memiliki berbagai implikasi bagi kehidupan sosial :

 

  • Kohesi Sosial : Perubahan nilai dan norma dapat mempengaruhi kohesi sosial. Nilai yang inklusif dan toleran dapat memperkuat hubungan sosial antar kelompok, sementara perubahan yang terlalu cepat atau bertentangan dengan nilai tradisional bisa menimbulkan konflik antar generasi atau kelompok sosial.
  • Identitas Sosial : Nilai dan norma yang berubah juga mempengaruhi identitas sosial individu. Dengan nilai individualisme, orang mungkin merasa lebih bebas untuk mengekspresikan diri mereka, tetapi bisa juga merasa terisolasi tanpa dukungan komunitas yang kuat.
  • Kesenjangan Sosial : Perubahan dalam nilai kerja dan produktivitas dapat mempengaruhi kesenjangan sosial. Misalnya, fleksibilitas kerja mungkin lebih mudah diakses oleh kelompok dengan sumber daya lebih, sementara kelompok yang kurang mampu mungkin tetap terjebak dalam norma kerja yang keras.

Referensi :

Haryanto, S. (2017). "Pergeseran Nilai-Nilai Sosial Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Modern." Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 21(3), 195-210.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image