Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Laili Khoiru Rahmah

Kehadiran AI (Artificial Intelligence) dapat Mengubah Dunia: Manfaat serta Kerugian Penggunaannya

Teknologi | Saturday, 08 Jun 2024, 18:09 WIB

Saat ini, dunia telah memasuki era globalisasi, yaitu dimana proses integrasi internasional terjadi dikarenakan oleh pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran serta aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positifnya ialah mudahnya dalam mengakses informasi serta adanya kemajuan teknologi yang pesat.

Namun meski banyak sekali dampak positif yang muncul, globalisasi juga dapat menimbulkan ketergantungan terhadap teknologi. Dengan kondisi globalisasi saat ini, maka muncul sebuah ciptaan yang dinamakan kecerdasan buatan atau yang biasa disebut AI (Artificial Intelligence). AI atau yang biasa disebut sebagai kecerdasan buatan ialah suatu sistem komputer yang bisa melakukan beberapa tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan dari manusia.

Menurut Jhon McCarthy, teknologi kecerdasan buatan atau yang biasa dikenal sebagai AI adalah suatu proses yang diterapkan pada teknologi untuk menirukan cara berpikir manusia dan membuat mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh manusia. Tahukah kalian bahwa sebenarnya istilah “kecerdasan buatan” sudah ditemukan sejak tahun 1956 oleh Jhon McCarthy pada suatu konferensi yang membahas menegenai topik ini (Pohan et al., 2023). Namun, di Indonesia, baru-baru ini AI sedang banyak sekali di perbincangkan khususnya di kalangan remaja. AI terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, mulai dari suatu website yang hanya bisa menyelesaikan tugas matematika hingga saat ini ada AI yang sangat mirip dengan manusia. Saat ini, banyak sekali para pelajar maupun mahasiswa yang memanfaatkan teknologi AI ini untuk membantunya dalam dunia pendidikan. Namun tidak hanya di bidang pendidikan saja yang sering terbantu oleh AI seperti ketenagakerjaan, perekonomian, bahkan pemerintahan. Oleh karena itu, banyak sekali pro dan juga kontra terkait hal ini.

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini hingga memunculkan istilah yang bernama AI (Artificial Intelligent) membuat manusia merasa ketergantungan terhadapnya. Misalnya kita ambil contoh yang sedang marak di negara kita, yakni penggunaan chatgpt yang sudah merajalela. Dengan munculnya chatgpt ini, memungkinkan pelajar dan juga mahasiswa akan ketergantungan apabila mereka mendapatkan tugas (Arly et al., 2023). Hal ini akan berdampak pada mereka yang kemudian tidak memahami seluruh materi yang sudah dijelaskan, karena para tenaga pendidik biasanya memberikan tugas untuk melatih seberapa paham mereka dengan materi tersebut. Lalu, jika mereka terus bergantung pada AI untuk pendidikannya maka semakin lama peran guru maupun dosen bisa saja tergantikan oleh AI.

Selain itu, manusia juga bisa menimbulkan kerugian kepada orang lain dengan munculnya AI ini. Misalnya seperti digunakan untuk kasus penipuan. Saat ini, sedang banyak sekali kasus di media sosial yang mengedit wajah orang lain menjadi hal yang tidak senonoh. Kemudian, banyak sekali yang mengedit suara dari publik figur yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk dengan tujuan agar produk yang ia jual akan laku keras. Contohnya seperti di salah satu akun tiktok yang menjual bed cover yang menggunakan suara AI menyerupai suara bapak Jokowi. Orang yang tidak tahu akan menganggap bahwa bapak Jokowi menjual produk tersebut, sehingga mereka membelinya. Hal ini juga dapat tergolong dampak yang merugikan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Dari hal itu, kita tahu bahwa sebenarnya AI itu berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan jika kita ketergantungan terhadap AI, semua peran manusia akan digantikan oleh robot maupun teknologi yang lain. Nah, sebenarnya apakah AI itu berbahaya jika kita memakainya? Jawabannya ialah tidak selalu. Iya betul sekali, AI tidak selalu hanya memberikan dampak yang buruk bagi kita. Hanya saja, kita harus lebih pandai-pandai untuk menggunakannya (Sobron & Lubis, 2021). AI juga bisa memberikan manfaat bagi manusia, salah satunya yakni dalam pengolahan data. Biasanya suatu perusahaan atau instansi mempunyai data besar yang harus diolah secara cepat dan juga tepat. Jika kita menggunakan tenaga manusia sebenarnya bisa saja, namun akan memakan waktu yang sangat lama. Oleh karenanya, AI akan berperan penting dalam pengolahan data besar. Nah, kemudian jika kita tidak update mengenai teknologi modern juga akan ketinggalan dengan negara-negara lain. Namun perlu diperhatikan juga jika kita harus menggunakannya dengan bijak sesuai dengan porsinya, karena AI tidak dapat menggantikan manusia.

Referensi :

Arly, A., Dwi, N., & Andini, R. (2023). Implementasi Penggunaan Artificial Intelligence Dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Kelas A. Prosiding Seminar Nasional, 362–374.

Pohan, Z. R. H., Idris, M. N., Ramli, Anwar, & Paisal, J. (2023). Kesadaran Manusia Pada Posisi Ontologis Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence ) Dalam Perspektif Alquran ( Kajian Tafsir Ayat-Ayat Filosofis ). Jurnal Studi Alquran dan Tafsir, 3(1), 29–38.

Sobron, M., & Lubis. (2021). Implementasi Artificial Intelligence Pada System Manufaktur Terpadu. Seminar Nasional Teknik (SEMNASTEK) UISU, 4(1), 1–7. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/semnastek/article/view/4134

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image