Kirana Gadis Penatap Awan (3 & 4)
Sastra | 2022-01-18 12:03:02( 3 )
lama nian kau tatap awan
tak hiraukan aku yang menyimpan harapan
kau tampak bimbang ketika aku katakan
aku siap membimbingmu di depan
kau memandangku sehadapan
dan kau katakan sambil kembali menatap awan,
“Ya Rabb, inikah pendampingku
yang akan menyelamatkan iman?”
kau kembali menatap awan
tak hiraukan aku yang kasmaran
sudah sering kukatakan
aku takkan mencari belahan jiwa
hanya untuk kesenangan gejolak
yang penuh angan-angan
aku memilihmu karena ingin
menyempurnakan iman
namun, entahlah!
Mungkin kau belum punya bayangan
akan tekad kuatku yang penuh harapan
jangan kau beratkan persyaratan
agar aku dapat menjadi lelaki
penyempurna iman dan kehidupan
tuk menggapai kebahagiaan
aku dan kau sependirian
(4)
kenapa kau ajak aku ke bukit harapan
kalau hanya untuk menatap awan
bukan ini yang aku inginkan, tapi kehalalan
menikmati wajahmu yang menawan
Pernah kau katakan,
“nikmati saja dulu memandang indahnya awan!”
agar kau bisa menyatukan perasaan
kau tak akan bijak menjadi imam di depan
jika kau tak memahami yang biasa aku lakukan
Ah... Sudah lama nian
aku mengikuti yang biasa kau lakukan
menatap indahnya awan
tapi aku belum juga dapat jawaban
kapan kau menjadi belahan jiwa yang kuharapkan
Bersambung
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.