Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Samuel Evan

Kedudukan Filsafat dari Perkembangan Ilmu Pengetahuan dalam Lingkup Kriminolog

Politik | 2024-05-10 22:53:44

Di Indonesia , Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan kriminologi.

Beberapa peranan Filsafat yaitu Pembentukan Teori Kriminologi berbasis Budaya Lokal , Filsafat dapat

membantu mengintegrasikan nilai nilai budaya local kedalam teori teori kriminologi. Filsafat juga dapat

membantu Pengembangan Kebijakan Pidana sesuai dengan nilai nilai kebudayaan , disini filsafat dapat

membantu merumuskan kebijakan kebijakan pidana yang sejalan dengan Nilai Nilai Budaya dan Etika

yang berlaku di Indonesia. Filsafat dapat berperan juga sebagai Analisis Kritis terhadap Konteks Sosial

Politi, disini peranan filsafat membantu melakukan analisis kritis terhadap factor-faktor social politik yang

mempengaruhi Tingkat kejahatan di Indonesia . Serta Filsafat berperan sebagai Pengembangan

Metodologi Penelitian yang Inovatif , filsafat mendorong pengembangan metodologi penelitian yang

inovatif dalam kriminologi di Indonesia. Filsafat dibagi menjadi 3 bidang yaitu ontology , epistemology ,

dan aksiologi yang berperan sebagai landasan teoritis yang memungkinkan ilmu kriminologi untuk

berkembang secara efektif dan bermakna . Perlu diingat bahwa hubungan antara filsafat dan kriminologi

kompleks dan multi-faceted. Ada berbagai aliran filsafat yang dapat digunakan untuk mengkaji

kriminologi, dan masing-masing aliran memiliki perspektif dan pendekatannya sendiri. Penting bagi

kriminolog untuk memiliki pemahaman yang baik tentang filsafat agar dapat menggunakannya secara

efektif dalam penelitian dan praktik mereka.

Ontologi

Ontologi , yang mempelajari tentang keberadaan dan sifat realistis , memberikan dasar untuk memahami

apa yang ada dan bagaimana hal hal tersebut berinteraksi. Dalam ilmu kriminologi , ontology dapat

membantu dalam menentukkan apa yang dapat dipelajari dan bagaimana hal hal tersebut dapat

dipahami . Misalnya dalam ilmu kriminologiu ontology membantu dalam memahami apa yang

dikategorikan sebagai kejahatan dan bagaimana kejahatan tersebut berinteraksi dengan Masyarakat.

Dampak Opini Ontologi:

Ontologi yang berbeda memiliki implikasi yang signifikan bagi penelitian dan praktik kriminologi.

Contohnya:

Pendekatan Penelitian: Ontologi akan menentukan metode penelitian yang digunakan untuk

mempelajari kejahatan.

Kebijakan Kriminal: Ontologi akan memengaruhi jenis kebijakan yang dirancang untuk mencegah dan

menghukum kejahatan.

Praktik Peradilan Pidana: Ontologi akan memengaruhi cara sistem peradilan pidana menangani pelaku

kejahatan.

Contoh Aplikasi dalam Kriminologi Indonesia:

-Kriminalisasi Kemiskinan: Peran filsafat dalam menganalisis akar penyebab kriminalitas dan

mempertanyakan apakah kemiskinan harus dikategorikan sebagai kejahatan.

-Korupsi: Penerapan etika dan moralitas dalam memahami dan menangani korupsi yang marak di

Indonesia.

-Hukuman Mati: Kajian filosofis tentang justifikasi dan efektivitas hukuman mati sebagai bentuk

peradilan pidana.

Pentingnya Ontologi dalam Kriminologi Indonesia:

-Memahami berbagai opini ontologi dalam kriminologi Indonesia sangatlah penting karena:

-Membangun Kerangka Teoritis yang Lebih Kokoh: Memahami berbagai perspektif ontologis

memungkinkan kriminolog untuk membangun kerangka teoritis yang lebih komprehensif dan kompleks

untuk memahami kejahatan.

-Mengembangkan Pendekatan yang Lebih Efektif: Memahami berbagai opini ontologis memungkinkan

kriminolog untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk mencegah dan menangani

kejahatan.

-Membuat Kebijakan yang Lebih Adil: Memahami berbagai opini ontologis memungkinkan pembuat

kebijakan untuk merumuskan kebijakan yang lebih adil dan manusiawi dalam sistem peradilan pidana.

Epistemology

Epistemologi adalah landasan penting dalam membangun pengetahuan yang valid dan dapat diandalkan

tentang kejahatan di Indonesia. Dengan memperhatikan berbagai sumber pengetahuan, metode

penelitian yang tepat, dan tantangan yang ada, kriminologi Indonesia dapat terus berkembang dan

berkontribusi pada terciptanya keamanan dan keadilan.

Epistemologi merupakan fondasi penting bagi kriminologi dalam memahami hakikat kejahatan,

mengembangkan metode penelitian yang tepat, menafsirkan bukti dan data secara objektif, dan

merumuskan kebijakan serta praktik yang adil dan efektif. Dengan memahami epistemologi, kriminologi

dapat terus berkembang dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih aman dan adil.

Contoh Aplikasi di Indonesia:

-Penelitian tentang kriminalisasi kemiskinan: Epistemologi dapat membantu dalam mengevaluasi apakah

kemiskinan harus dikategorikan sebagai kejahatan dan dampak kebijakan tersebut terhadap masyarakat

miskin.

-Penelitian tentang korupsi: Epistemologi dapat membantu dalam memahami akar penyebab korupsi di

Indonesia dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencegah dan memberantasnya.

-Penelitian tentang terorisme: Epistemologi dapat membantu dalam memahami motivasi para pelaku

terorisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih tepat untuk memerangi terorisme.

Aksiologi

Aksiologi dalam kriminologi Indonesia berfokus pada nilai dan etika yang terkait dengan kejahatan.

Dalam konteks kriminologi, aksiologi mempelajari tentang bagaimana nilai-nilai sosial dan moral

dipahami dan diterapkan dalam masyarakat, serta bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku

individu dan masyarakat dalam menghadapi kejahatan. Aksiologi kriminologi Indonesia juga

mempertimbangkan etika dan estetika yang terkait dengan kejahatan, seperti bagaimana masyarakat

menilai kejahatan dan bagaimana kejahatan dipahami dalam konteks budaya dan sosial.

Dalam kriminologi, aksiologi memainkan peran penting dalam menentukan apa yang dianggap sebagai

kejahatan dan bagaimana kejahatan harus dihukum. Aksiologi juga mempengaruhi bagaimana korban

kejahatan dipahami dan bagaimana korban tersebut diperlakukan dalam proses hukum. Dalam

kriminologi Indonesia, aksiologi juga mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan sosial yang terkait

dengan kejahatan, seperti bagaimana masyarakat menilai kejahatan dan bagaimana kejahatan dipahami

dalam konteks budaya dan sosial.

Dalam beberapa sumber, aksiologi kriminologi Indonesia juga dikaitkan dengan teori nilai yang terkait

dengan kejahatan. Teori nilai ini mempelajari tentang bagaimana nilai-nilai sosial dan moral dipahami

dan diterapkan dalam masyarakat, serta bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku individu

dan masyarakat dalam menghadapi kejahatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image