Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisah

Tantangan Tokoh Agama di Era Globalisasi: Antara Moral, Politik, dan Sorotan Publik

Agama | 2024-12-13 21:47:21

Dalam era globalisasi, budaya asing memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia, terutama di kalangan remaja. Anak-anak hingga remaja sering kali kurang mampu menyaring budaya yang masuk melalui media, sehingga karakter dan budi pekerti mereka terpengaruh. Penggunaan bahasa, perilaku, dan gaya hidup yang meniru budaya luar menjadi fenomena yang mengkhawatirkan. Banyak pihak percaya bahwa pendidikan dan agama memiliki peran penting dalam membentuk etika dan moral. Karena itu, kyai dan guru sering dianggap bertanggung jawab untuk memperbaiki moral generasi muda. Bahkan, banyak orang tua memilih memasukkan anak mereka ke pondok pesantren agar terhindar dari pengaruh negatif pergaulan.

Sumber dari radarbogor.jawapos.com

Namun, menjadi seorang kyai bukanlah hal yang mudah. Kyai tidak hanya dituntut menjadi teladan, tetapi setiap tindakannya selalu disorot masyarakat. Tantangan ini semakin besar ketika tokoh agama mulai terlibat dalam politik atau isu kontroversial, seperti yang terjadi baru-baru ini pada Gus Miftah. Ia menjadi viral karena dianggap mengolok pedagang es teh dalam sebuah acara, yang kemudian memaksanya mengundurkan diri sebagai Utusan Presiden. Meskipun ia telah meminta maaf pada korban banyak masyarakat yang menganggap itu hanya untuk menarik perhatian netizen. Apalagi setelah muncul video klarifikasi dari bapak pedagang es the bahwa ia sudah memaafkan dan menyayangkan ababila gus Miftah mengundurkan diri dari posisi tersebut. banyak yang mencurigai klarifikasi itu dibuat di bawah tekanan. Kasus ini menggambarkan bagaimana tokoh agama dapat dengan mudah kehilangan kredibilitas jika tidak menjaga sikapnya dengan baik.

Menurut saya, seorang kyai atau tokoh agama seharusnya tetap netral dalam politik. Mereka memiliki peran besar sebagai penjaga moral masyarakat, bukan alat politik. Ketika seorang kyai terlibat dalam kontroversi atau berpihak pada kepentingan tertentu, masyarakat akan kehilangan kepercayaan, dan pesan kebaikan yang disampaikan menjadi sulit diterima. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi isu-isu yang melibatkan tokoh agama, agar tidak mudah terbawa spekulasi.

Dalam menghadapi globalisasi, tokoh agama harus fokus pada misi utama mereka, yaitu menjaga nilai-nilai luhur masyarakat dan membimbing generasi muda agar memiliki karakter yang kuat. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menjadi pilar moral yang dihormati, tetapi juga membantu masyarakat tetap bijak dan kokoh dalam menghadapi pengaruh budaya asing serta dinamika sosial-politik yang terus berubah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image