Penerapan AI dalam Ekosistem Laut
Teknologi | Wednesday, 08 May 2024, 04:42 WIBKecerdasan Buatan (AI) adalah teknologi serbaguna dengan aplikasi yang dapat mengurangi kesalahan manusia hingga memberikan bantuan digital. Mengetahui bahwa indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dan memiliki lautan yang indah, kita dapat memanfaatkan teknologi AI untuk menjaga ekosistem di lautan.
Penerapan teknologi AI dalam ekosistem laut sangat dapat mempermudah manusia untuk menjaga ekosistem laut, dikarenakan manusia merupakan makhluk darat yang berarti lautan merupakan hal yang susah untuk dijelajahi dan juga diprediksi jika hanya mengandalkan kemampuan manusia. Dengan teknologi AI, manusia bahkan tidak perlu berinteraksi dengan lautan itu secara langsung, melainkan mereka bisa mengirimkan sebuah robot AI kedalam laut untuk membantu mereka melakukan analisis ekosistem lautan di area itu
Pengimplementasian teknologi AI dalam Ekosistem laut dapat membantu mengamati kehidupan dan kondisi di lautan. Beberapa manfaat dalam pengimplementasian AI dalam ekosistem laut antara lain yaitu :
A. Menangani polusi laut
Dengan menggunakan metode data analyst, AI dapat membantu meramal pergerakan sampah di laut dan polusi di laut. Dengan peramalan dari AI tersebut, kita dapat memahami langkah langkah yang harus dilakukan untuk menangani dampak buruk dari polusi laut.
B. Menangani Sampah laut
Dengan memanfaatkan Image Recognition teknologi AI dapat digunakan untuk membersihkan sampah-sampah yang terbuang di laut dan menemukan titik sampah tersebut berkumpul agar dapat dibersihkan.
C. Mengidentifikasi spesies
Teknologi AI dapat digunakan untuk mendeteksi spesies-spesies yang ada di laut. Dengan mengetahui spesies di laut, dapat melakukan sebuah tindakan kepada spesies-spesies langka untuk melakukan perlindungan terhadap spesies tersebut dan mencegah kepunahan pada spesies tersebut.
Penerapan AI dalam ekosistem laut juga memiliki efek negatif, yaitu antara lain:
A. Keterbatasan dalam Lingkungan
Ada Beberapa bagian dari lautan yang susah untuk dijangkau oleh manusia dan juga belum diketahui yang berarti susah untuk diprediksi. Situasi tersebut tentu akan menyebabkan AI tersebut susah untuk dikontrol
B. Keterbatasan Skala
Penerapan AI pada ekosistem laut dalam skala besar, seperti pemantauan seluruh ekosistem laut, tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal dan juga kompleks. Hal ini menyebabkan sangat sulit untuk menyebarkan teknologi AI secara luas.
C. Ketergantungan pada data
Mengetahui bahwa kebanyakan AI bekerja dan mengoleksi data secara besar dan juga melakukan tugasnya secara otomatis, sering kali AI tersebut menampilkan data-data yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan atau data yang didapat oleh AI tersebut tidak akurat dan konsisten.
Dalam kesimpulan, pengimplementasian AI pada Ekosistem laut sangatlah diperlukan agar dapat menjaga laut terutama di negara kita, Indonesia, yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.